Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

Reporter

Minggu, 31 Mei 2015 19:57 WIB

Sejumlah siswa melakukan intruksi gurunya untuk melakukan meditasi guna menghilangkan stress akibat gempa pada bulan lalu di Bhaktapur, Nepal, 31 Mei 2015. Menteri Pendidikan resmi membuka kembali sekolah di 14 daerah yang terkena gempa. REUTERS/Navesh Chitrakar

TEMPO.CO, Kathmandu -Ribuan sekolah yang diliburkan usai gempa di Nepal, mulai dibuka kembali.

Seperti yang dilansir BBC pada 31 Mei 2015, untuk sementara kegiatan belajar mengajar akan dilakukan di bangunan darurat yang dibangun menggunakan bahan-bahan sederhana seperti bambu, kayu dan terpal. Lokasinya tetap di atas bekas bangunan sekolah yang rusak dan di dekat tempat-tempat pengungsian.

Proses mengajar akan dilakukan oleh para relawan yang bekerjasama dengan Unicef. Untuk pelajarannya sendiri, akan fokus pada pemulihan trauma dari anak-anak itu sendiri.

Seorang pejabat Unicef, Shiva Bhusal mengatakan bahwa jumlah jam pelajaran akan terbatas. Fokus pengajarannya hanya bermain game dan kegiatan budaya.

Ia menambahkan bahwa PBB telah mendistribusikan perlengkapan pendidikan yang meliputi teka-teki dan buku gambar yang bertujuan memiliki dampak positif pada psikologi anak-anak.

"Anak-anak sangat senang di sini untuk melibatkan diri dengan berbagai jenis bahan bermain dan bahan rekreasi," kata spesialis pengembangan anak usia dini Unicef, Shiva Bhusal.

Lebih dari 25 ribu ruang kelas hancur akibat gempa berkekuatan 7,8 magnitude yang telah menewaskan lebih dari 8.600 orang tersebut. Daerah-daerah yang paling parah terkena dampak gempa berada di Gorkha, Sindhupalchok dan Nuwakot. Di wilayah itu, diperkirakan lebih dari 90 persen sekolah hancur.

Dilli Ram Rimal, Direktur Jenderal Departemen Pendidikan berharap dalam waktu dekat akan membuka kembali sekolah-sekolah yang belum bisa beraktivitas. "Kami memahami bahwa tidak semua sekolah memiliki sumber daya untuk membuka kembali. Tapi pendidikan merupakan bagian penting dari pemulihan dan kita perlu untuk segera memulai proses," ucapnya.

Menurut data Unicef, Nepal merupakan salah satu negara dengan angka anak putus sekolah tertinggi. Sekitar 1,2 juta anak-anak Nepal berusia antara 5 dan 16 tahun telah putus sekolah bahkan tidak pernah bersekolah.

BBC | YON DEMA

Berita terkait

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

9 Mei 2017

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

Pemerintah Nepal akan segera membatasi usia pendaki Gunung Everest setelah seorang kakek berusia 85 tahun tewas saat berusaha menaiki puncak tertinggi

Baca Selengkapnya

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

6 Mei 2017

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

Menurutnya, usia bukan halangan mewujudkan mimpi.

Baca Selengkapnya

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

21 Desember 2016

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

Tradisi mengasingkan perempuan yang sedang haid di luar rumah di Nepal memakan korban seorang remaja putri. Tradisi ini sebenarnya sudah dilarang.

Baca Selengkapnya

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

3 Agustus 2016

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

Mantan pemimpin pemberontak Maoist terpilih menjadi Perdana Menteri Nepal.

Baca Selengkapnya

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

29 Oktober 2015

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

Bidhya Devi Bhandari, nama pemimpin berusia 54 tahun itu, berasal dari Partai Bersatu Marxist-Leninist Nepal.

Baca Selengkapnya

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

1 September 2015

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

Jetin tertegun dengan hadiah yang dikirim Cristiano Ronaldo.

Baca Selengkapnya

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

28 Juli 2015

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

Masyarakat di Desa Kudiya masih menganut kepercayaan kuno tentang kekuatan sihir dan entitas supranatural.

Baca Selengkapnya

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

12 Juli 2015

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

Daerah ini disebut Desa Ginjal karena hampir semua orang yang tinggal di sana telah menjual ginjal mereka kepada pedagang organ tubuh manusia.

Baca Selengkapnya

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

25 Juni 2015

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

Cadangan devisa Nepal aman.

Baca Selengkapnya

Pascagempa, Nepal Hadapi Masalah Perdagangan Anak

28 Mei 2015

Pascagempa, Nepal Hadapi Masalah Perdagangan Anak

"Adopsi internasional juga telah ditangguhkan," katanya.

Baca Selengkapnya