Helikopter Marinir Amerika memberi bantuan kepada korban gempa di Nepal, 11 Mei 2015. REUTERS/Hernan Vidana/U.S. Marine Corps
TEMPO.CO, Kathmandu - Helikopter marinir Amerika Serikat yang hilang pada 12 Mei 2015, saat terjadi gempa susulan berkekuatan 7,9 skala Richter di Nepal, ditemukan dalam keadaan hancur. Helikopter yang tinggal puing-puing itu ditemukan jatuh di lereng gunung di Nepal dan dinyatakan hancur serta delapan penumpangnya tidak ada yang selamat.
"Pencarian terhadap korban lain masih terus dilakukan. Helikopter itu telah hancur menjadi potongan-potongan dan tidak ada yang selamat," kata Menteri Pertahanan Nepal Ishwori Prasad Paudyal.
Seperti dilansir Reuters, Jumat, 15 Mei 2015, di tempat kejadian juga ditemukan tiga jenazah yang hangus terbakar di antara puing-puing helikopter UH-1Y atau yang dikenal dengan nama Huey itu. Enam marinir AS dan dua tentara Nepal berada dalam penerbangan tersebut.
Selasa lalu, Huey dinyatakan hilang dalam sebuah misi pemberian bantuan kepada korban gempa di dekat perbatasan Cina di Charikot, Distrik Dolakha. Huey merupakan satu di antara belasan helikopter militer AS yang melakukan operasi bantuan kemanusiaan bagi korban gempa di Nepal.
Penyebab jatuhnya helikopter tersebut hingga kini masih belum diketahui. Sebelumnya, militer AS melalui juru bicara Pentagon, Kolonel Steven Warren, mengatakan pihaknya dalam kontak terakhir dengan Huey mendengar ihwal masalah bahan bakar.
Pasukan darat kini sedang dikirim ke lokasi untuk menyisir puing-puing Huey di daerah pegunungan karena banyak daerah di wilayah Dolakha, sebelah timur laut ibu kota Nepal, Kathmandu, yang tidak dapat dijangkau lewat udara.
Gempa susulan pada Selasa lalu hingga kini telah menewaskan 117 orang dan melukai 2.800 orang. Gempa terakhir datang hanya dua setengah pekan setelah gempa pertama pada 25 April 2015 yang hingga kini telah menewaskan lebih dari 8.000 orang.