Kehidupan 'Lain' Fidel Castro Diungkap Mantan Pengawalnya  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Senin, 11 Mei 2015 07:29 WIB

Pemimpin Kuba Fidel Castro, menyampaikan sambutan pada 28 September 2010 di Hanava, Kuba. Fidel Castro memimpin Kuba pada 2 Desember 1976 - 24 Februari 2008 dan menyerahkan kepemimpinannya pada adiknya Raul Castro. Jose GOITIA/Gamma-Rapho via Getty Images

TEMPO.CO, Havana - Tokoh revolusi Kuba, Fidel Castro, kerap digambarkan sebagai seorang yang sangat merakyat dan jauh dari aroma kemewahan. Namun dalam kenyataannya, ia hidup dimanjakan kemewahan dan memiliki kekayaan melimpah.

Menurut Juan Reinaldo Sanchez, salah seorang bekas pengawalnya, Castro hidup bak seorang raja sejak keberhasilannya melakukan revolusi komunis di negara itu 55 tahun lalu. Salah satunya, dia memiliki pulau pribadi, diberi nama Cayo Piedra, yang dilengkapi restoran terapung, helipad, dan kolam khusus berisi dua lumba-lumba peliharaannya.

Dalam buku yang ditulis Sanchez, pria berjuluk 'El Commandnate' atau Panglima ini kerap menghabiskan waktunya bersama istri dan lima anaknya di pulau ini. Menurutnya, hanya orang-orang terdekat Castro saja yang tahu tentang surga pribadi di selatan Havana itu.

Salah satu dari sedikit orang yang pernah mengunjungi pulau itu adalah Erich Honecker, pemimpin Jerman Timur sebelum reunifikasi Jerman. Di pulau ini, mereka menghabiskan waktu di rumah pantai dengan pemandangan Laut Karibia.

Sanchez menjadi pengawal pribadi sang diktator selama 17 tahun sebelum mengaku kecewa dengan kemunafikannya. Ia melarikan diri ke Amerika Serikat.

Dalam buku berjudul The Double Life of Fidel Castro (Kehidupan Ganda Fidel Castro), Sanchez menceritakan bagaimana Castro mendinginkan diri di pulau persembunyiannya setelah kegagalan invasi Teluk Babi tahun 1961. Saat itu, anggota CIA terlatih mencoba untuk menggulingkan pemerintahnya.

Sanchez mengatakan di pulau ini Castro biasanya menikmati salah satu hobinya, memancing ikan. Restoran apung ada di dekat dermaga sepanjang 200 kaki untuk pendaratan yacht pribadinya. Bar di restoran itu adalah salah satu favorit Castro.

Menurutnya, Castro pernah menyatakan revolusi membuatnya tidak bisa beristirahat atau rekreasi. Namun pada kenyataannya, tidaklah demikian. "Dari 1977-1994, saya menemaninya ratusan kali ke surga kecil Cayo Piedra, di mana saya mengambil bagian dalam banyak kegiatan memancing atau ekspedisi berburu di bawah air," katanya dalam buku itu.

Castro mundur sebagai pemimpin Kuba pada tahun 2008. Ia menyerahkan kekuasaan kepada saudaranya, Raul Castro, yang kini menjadi kepala negara itu.

MAIL ONLINE | INDAH P.

Berita terkait

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

10 Oktober 2017

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

10 Oktober 2017

Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

"Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Presiden Bolivia, Evo Morales.

Baca Selengkapnya

Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

13 Januari 2017

Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

Presiden Amerika Serikat Barack Obama resmi mencabut kebijakan bebas visa bagi imigran asal Kuba.

Baca Selengkapnya

UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

29 Desember 2016

UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

Majelis Nasional Kuba (parlemen) menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan nama ataupun patung Fidel Castro di tempat-tempat publik.

Baca Selengkapnya

Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

5 Desember 2016

Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

Tak boleh juga ada patung, monumen, atau taman yang dibangun untuk menghormatinya.

Baca Selengkapnya

Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

4 Desember 2016

Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

Tembakan salvo 21 kali mengiringi abu Fidel Castro memasuki tempat peristirahatan terakhirnya.

Baca Selengkapnya

Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

28 November 2016

Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

CIA pernah mengirim Marita Lorenz, mantan kekasih Castro,
untuk

membunuhnya. Bukannya menghabisi Castro, Lorenz malah bercinta


dengannya.

Baca Selengkapnya

Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

28 November 2016

Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan agar bendera Palestina dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mantan Presiden Kuba Fidel Castro.

Baca Selengkapnya

Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

26 November 2016

Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

Gorbachev mengatakan peran Fidel sebagai penguat bangsa masih besar dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

26 November 2016

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

Kalla mengatakan Castro adalah sahabat Indonesia yang baik pada masa Bung Karno.

Baca Selengkapnya