Kehidupan 'Lain' Fidel Castro Diungkap Mantan Pengawalnya
Editor
Indah Pratiwi
Senin, 11 Mei 2015 07:29 WIB
TEMPO.CO, Havana - Tokoh revolusi Kuba, Fidel Castro, kerap digambarkan sebagai seorang yang sangat merakyat dan jauh dari aroma kemewahan. Namun dalam kenyataannya, ia hidup dimanjakan kemewahan dan memiliki kekayaan melimpah.
Menurut Juan Reinaldo Sanchez, salah seorang bekas pengawalnya, Castro hidup bak seorang raja sejak keberhasilannya melakukan revolusi komunis di negara itu 55 tahun lalu. Salah satunya, dia memiliki pulau pribadi, diberi nama Cayo Piedra, yang dilengkapi restoran terapung, helipad, dan kolam khusus berisi dua lumba-lumba peliharaannya.
Dalam buku yang ditulis Sanchez, pria berjuluk 'El Commandnate' atau Panglima ini kerap menghabiskan waktunya bersama istri dan lima anaknya di pulau ini. Menurutnya, hanya orang-orang terdekat Castro saja yang tahu tentang surga pribadi di selatan Havana itu.
Salah satu dari sedikit orang yang pernah mengunjungi pulau itu adalah Erich Honecker, pemimpin Jerman Timur sebelum reunifikasi Jerman. Di pulau ini, mereka menghabiskan waktu di rumah pantai dengan pemandangan Laut Karibia.
Sanchez menjadi pengawal pribadi sang diktator selama 17 tahun sebelum mengaku kecewa dengan kemunafikannya. Ia melarikan diri ke Amerika Serikat.
Dalam buku berjudul The Double Life of Fidel Castro (Kehidupan Ganda Fidel Castro), Sanchez menceritakan bagaimana Castro mendinginkan diri di pulau persembunyiannya setelah kegagalan invasi Teluk Babi tahun 1961. Saat itu, anggota CIA terlatih mencoba untuk menggulingkan pemerintahnya.
Sanchez mengatakan di pulau ini Castro biasanya menikmati salah satu hobinya, memancing ikan. Restoran apung ada di dekat dermaga sepanjang 200 kaki untuk pendaratan yacht pribadinya. Bar di restoran itu adalah salah satu favorit Castro.
Menurutnya, Castro pernah menyatakan revolusi membuatnya tidak bisa beristirahat atau rekreasi. Namun pada kenyataannya, tidaklah demikian. "Dari 1977-1994, saya menemaninya ratusan kali ke surga kecil Cayo Piedra, di mana saya mengambil bagian dalam banyak kegiatan memancing atau ekspedisi berburu di bawah air," katanya dalam buku itu.
Castro mundur sebagai pemimpin Kuba pada tahun 2008. Ia menyerahkan kekuasaan kepada saudaranya, Raul Castro, yang kini menjadi kepala negara itu.
MAIL ONLINE | INDAH P.