Kondisi Kamp Pengungsi Korban Gempa Nepal Menjijikkan  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 30 April 2015 15:14 WIB

Warga Nepal, berlindung dibawah tenda yang didirikannya di lapangan terbuka atau alun-alun usai terjadi gempa bumi di Kathmandu, Nepal, 26 April 2015. AP Photo

TEMPO.CO, Khatmandu - Kondisi di Nepal menjadi semakin buruk dalam 24 jam terakhir, terutama dengan turunnya hujan deras, sehingga semakin menambah penderitaan para pengungsi. Bahkan di hari yang cerah, kamp-kamp darurat di pusat Kathmandu menjadi tempat yang menyedihkan.

Dengan perkiraan hujan akan turun lebih sering di pekan depan, krisis tempat penampungan pasca-gempa di Kathamandu akan menjadi hal penting untuk dicari jalan keluarnya.

"Pemerintah tidak memberikan apa-apa," kata salah satu warga kota yang hidup di bawah terpal dengan keluarganya.

Dia mengatakan tempat penampungan basah dengan banyak di antaranya yang tidak memiliki kasur. Ini membuat anak-anak banyak yang jatuh sakit.

Seorang wanita lain mengatakan semua keluarganya telah sakit setelah mereka diberi air minum yang kotor. Dia mengatakan sanitasi di kamp itu sangat menjijikkan.

Bahkan, seorang perawat asal Kiwi, Alyssa Lowe, yang baru saja kembali dari perjalanan Himalaya setelah terhambat gempa mengatakan jika ia ingin menggunakan keahliannya untuk membantu. Namun dia tidak tahu harus mulai dari mana.

"Ada begitu banyak (pengungsi)," katanya. "Di sini memerlukan perumahan yang layak, tempat tinggal yang memadai. Sekarang di sini tidak memadai."

Lowe juga mengatakan rakyat Nepal sangat membutuhkan makanan, bantuan, dan persediaan medis.

Dilansir dari laman 3NEWS, diperkirakan sekitar 25 ribu orang saat ini tinggal di kamp-kamp darurat. Beberapa orang mengatakan mereka ingin keluar dari rumah. Jumlah pengungsi diperkirakan bisa lebih besar lagi.

Terhitung sudah empat hari sejak gempa yang terjadi Sabtu, 25 April 2015 lalu, hari ini pemerintah Nepal mengumumkan orang-orang yang selamat akan diminta kembali ke rumah. Mereka khawatir kamp-kamp pengungsi menjadi tempat berkembang biaknya berbagai penyakit.

Sejauh ini korban tewas akibat gempa mematikan 7,9 Skala Richter pada Sabtu lalu telah meningkat menjadi lebih dari 5 ribu orang, tapi diperkirakan bisa mencapai 10 ribu orang.

3NEWS.CO.NZ | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

9 Mei 2017

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

Pemerintah Nepal akan segera membatasi usia pendaki Gunung Everest setelah seorang kakek berusia 85 tahun tewas saat berusaha menaiki puncak tertinggi

Baca Selengkapnya

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

6 Mei 2017

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

Menurutnya, usia bukan halangan mewujudkan mimpi.

Baca Selengkapnya

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

21 Desember 2016

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

Tradisi mengasingkan perempuan yang sedang haid di luar rumah di Nepal memakan korban seorang remaja putri. Tradisi ini sebenarnya sudah dilarang.

Baca Selengkapnya

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

3 Agustus 2016

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

Mantan pemimpin pemberontak Maoist terpilih menjadi Perdana Menteri Nepal.

Baca Selengkapnya

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

29 Oktober 2015

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

Bidhya Devi Bhandari, nama pemimpin berusia 54 tahun itu, berasal dari Partai Bersatu Marxist-Leninist Nepal.

Baca Selengkapnya

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

1 September 2015

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

Jetin tertegun dengan hadiah yang dikirim Cristiano Ronaldo.

Baca Selengkapnya

Temuan Jasad Baru Gempa Nepal di Langtang, Warga Indonesia?

7 Agustus 2015

Temuan Jasad Baru Gempa Nepal di Langtang, Warga Indonesia?

Sebanyak 17 jasad baru kembali ditemukan empat bulan setelah gempa bumi dahsyat mengguncang Nepal.

Baca Selengkapnya

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

28 Juli 2015

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

Masyarakat di Desa Kudiya masih menganut kepercayaan kuno tentang kekuatan sihir dan entitas supranatural.

Baca Selengkapnya

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

12 Juli 2015

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

Daerah ini disebut Desa Ginjal karena hampir semua orang yang tinggal di sana telah menjual ginjal mereka kepada pedagang organ tubuh manusia.

Baca Selengkapnya

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

25 Juni 2015

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

Cadangan devisa Nepal aman.

Baca Selengkapnya