Ledakan yang ditimbulkan dari roket koalisi Arab Saudi pada pemberontak Houthi di Sanaa, Yaman, 30 Maret 2015. Ini merupakan operasi 'Decisive Storm' untuk memerangi pemberontak Houthi. REUTERS/Mohamed al-Sayaghi
TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaman terkena dampak ledakan bom. "KBRI bukan dibom, tapi kena dampak ledakan," kata Yudi, mahasiswa Indonesia yang sedang berada di Sanaa, lokasi Kedutaan Indonesia di Yaman, ketika dihubungi, Senin 20 April 2015.
Yudi menyebutkan sasaran utama peledakan berada cukup dekat dengan Kedutaan. Menurut dia, sedikitnya dua warga negara Indonesia mengalami luka ringan karena terkena pecahan kaca.
Yudi mengaku belum tidak bisa menjelaskan ihwal ledakan itu lebih jauh. Dia juga tak bisa merinci jumlah pasti WNI yang terkena ledakan. "Saya masih menolong WNI yang terluka," ujarnya. Dia kemudian buru-buru menutup sambungan telepon.
Di Yaman kini sedang berkecamuk konflik antara pemerintah Sunni dan pemberontak Houthi yang beraliran Syiah. Karena itulah sejak Desember 2014 pemerintah berusaha mengevakuasi WNI dari sana. Akhir tahun lalu, pemerintah berhasil mengevakuasi 332 WNI, lalu Februari-Maret 148 orang, dan pada pekan pertama April 220 orang.