TEMPO.CO, Nairobi - Militer Nigeria membebaskan dua jurnalis Al Jazeera yang ditahan sejak 24 Maret 2015. Kabar tentang pembebasan itu dibenarkan oleh jaringan televisi ini.
Ahmed Idris dan Ali Mustafa diizinkan meninggalkan Hotel Maiduguri, tempat keduanya ditahan. Saat ini Idris dan Mustafa tengah dalam perjalanan menuju kantor biro Al Jazeera di ibu kota Nigeria, Abuja.
"Kami sangat senang penderitaan Ahmed dan Ali telah berakhir. Selanjutnya, mereka akan menghabiskan waktu bersama orang-orang yang dicintai dan keluarga mereka," kata Salah Negm, Direktur Pemberitaan Al Jazeera.
"Saya tahu keduanya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang membantu membebaskan mereka, termasuk lembaga swadaya masyarakat, politikus, dan rekan-rekan jurnalis."
Dua jurnalis yang bekerja untuk jaringan televisi yang berbasis di Doha, Qatar, ini ditahan oleh militer Nigeria pada 24 Maret 2015 di Maiduguri, ibu kota Negara Bagian Borno. Penahanan itu bermula dari keterlibatan mereka dalam liputan operasi militer Nigeria terhadap basis perlawanan Boko Haram. Boko Haram adalah kelompok bersenjata yang melawan pemerintah Nigeria sejak 2009.
Kedua wartawan ini dituduh melakukan liputan tanpa izin, sehingga ditahan militer Nigeria di sebuah hotel tempat mereka menginap. Selain melakukan penahanan, militer menyita telepon seluler mereka, sehingga keduanya tak bisa berhubungan dengan dunia luar.
Idris, yang memiliki pengalaman 30 tahun bekerja di sejumlah perusahaan penyiaran, bergabung dengan Al Jazeera pada 2010. Adapun Mustafa adalah juru kamera yang bekerja untuk Al Jazeera sejak 2011.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terkait
Netanyahu Berencana Tutup Televisi Al Jazeera di Israel, Apa Alasannya?
31 hari lalu
Perdana Menteri Benyamin Netanyahu pada Senin 1 April 2024 menghidupkan kembali langkah untuk menutup stasiun televisi Qatar Al Jazeera di Israel.
Baca SelengkapnyaSekjen PBB Desak Penyelidikan Serangan Drone Maut Israel Incar Warga Sipil Gaza
40 hari lalu
Sekjen PBB Antonio Guterres mendesak dilakukannya penyelidikan atas rekaman drone yang menunjukkan serangan keji Israel terhadap 4 warga sipil di Gaza
Baca SelengkapnyaJurnalis Al Jazeera Ditangkap Tentara Israel di Gaza, Dipukuli hingga Ditelanjangi
43 hari lalu
Seorang wartawan Al Jazeera ditangkap selama 12 jam oleh tentara Israel. Ia dipukuli, ditelanjangi hingga dicaci maki oleh tentara Israel.
Baca SelengkapnyaJurnalis Al Jazeera Dipukuli, Ditangkap Pasukan Israel dari Rumah Sakit Al Shifa
45 hari lalu
Pengawas media mengecam penangkapan Ismail al-Ghoul dan menuntut pembebasannya segera setelah dia dibawa dari Rumah Sakit Al Shifa.
Baca SelengkapnyaInvestigasi PBB: Tank Israel Sengaja Menembak Sejumlah Reporter di Lebanon
49 hari lalu
Investigasi Pasukan Sementara PBB di Lebanon menemukan tank Israel membunuh reporter Reuters Issam Abdallah dan melukai beberapa lainnya pada Oktober.
Baca SelengkapnyaIsrael Bantah Membunuh Hind Rajab, Ini Hasil Investigasi Al Jazeera
27 Februari 2024
Al Jazeera menganalisis jam-jam terakhir Hind Rajab, berusia 6 tahun, yang memohon diselamatkan ketika tank-tank Israel mendekatinya.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Prabowo di Mata Media Asing Hingga Ucapan Selamat Putin
18 Februari 2024
Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 17 Februari 2024 diawali oleh kabar kemenangan Prabowo Subianto dalam hasil hitung cepat disoroti media asing
Baca SelengkapnyaPrabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi
17 Februari 2024
Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count
Baca SelengkapnyaMA Israel Tolak Permohonan Media Asing untuk Masuk ke Gaza
10 Januari 2024
MA Israel menyatakan bahwa mengizinkan jurnalis asing masuk akan mengungkap "rincian operasional" dan "menempatkan militer dalam bahaya nyata."
Baca SelengkapnyaICC Akui Sedang Menyelidiki Kematian Jurnalis akibat Serangan Israel di Gaza
10 Januari 2024
ICC mengkonfirmasi sedang menyelidiki potensi kejahatan perang atas kematian jurnalis sejak serangan membabi buta Israel di Gaza
Baca Selengkapnya