Salah Satu Pelaku Penembakan Kenya Adalah Anak Pejabat  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Senin, 6 April 2015 11:35 WIB

Tentara keamanan Kenya tiba di Rumah sakit untuk menjaga jenazah terduga pelaku penyerangan Universitas Garissa di Kenya, 4 April 2015. Serangan milisi Al-Shabab menewaskan setidaknya 147 orang dan 79 lainnya luka-luka. AP/Ben Curtis

TEMPO.CO, Nairobi - Salah satu pria bersenjata yang membunuh 148 orang di sebuah universitas di Kenya diketahui merupakan anak seorang pejabat berpengaruh di negara itu. Ayah Abdullahi, pria itu, merupakan kepala daerah Madera, sebuah kota dekat perbatasan Somalia. Seperti dilaporkan The Guardian, sang pejabat kini ditahan otoritas nasional.

Muhammad Abdirahim Abdullahi, nama pemuda itu, merupakan seorang sarjana hukum yang dikenal encer otaknya. Disebut sebagai Ababmo oleh teman-teman sekelasnya, ia dikenal karena nilai akademisnya yang bagus dan selalu tampil modis.

Kenya Daily Nation menuliskan pemuda 24 tahun ini “akan dicatat dalam sejarah sebagai pembunuh massal dengan wajah yang paling tidak bersalah.” Menurut media setempat, ia mulai berubah setelah diketahui menghilang selama beberapa bulan.

Ababmo diketahui bergabung dengan kelompok teror Al-Shabaab, setelah rencana awal untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) gagal. Ia urung bergabung dengan ISIS di Suriah karena tak memiliki paspor.

Seorang kerabat yang berbicara kepada Kenya’s Standard menyatakan Abdullahi menghilang tak lama setelah menerima gelar sarjana. Keluarganya saat itu melapor ke polisi, yang kemudian memasukkannya dalam daftar orang hilang.

The Guardian yang berhasil mewawancarai ayahnya, Abdullahi Mohammed, sebelum ia dilarikan ke rumah sakit, menyatakan sang ayah sangat terkejut dengan berita itu. "Ia menghilang pada tahun 2013, dan saya tak pernah mendengar kabar darinya sejak saat itu," katanya.

Mohammed menyatakan, jika berita itu benar, anaknya layak dihukum mati. "Ini sangat tidak manusiawi karena korbannya adalah mahasiswa yang tidak bersalah. Hal ini sangat salah," ujarnya.

Sebanyak 147 orang tewas setelah sekelompok pria bersenjata membabi buta memuntahkan peluru di Universitas Garissa. Teror yang berlangsung selama empat jam ini merupakan insiden kekerasan bersenjata terbesar yang terjadi di negara itu, sejak pengeboman Kedutaan Amerika Serikat pada 1998.

Milisi Al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas insiden ini. Empat pelaku penembakan berhasil ditembak mati, sementara yang lain melarikan diri.

GUARDIAN | INDAH P.

Berita terkait

Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas

13 Agustus 2017

Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya mengatakan 24 orang telah ditembak mati oleh polisi sejak Selasa, hari pemilihan umum

Baca Selengkapnya

Tragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca

1 Februari 2017

Tragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca

Joy Wangari, murid kelas III Sekolah Dasar Mukandamia Solio, Kenya, tewas setelah dipukuli guru dan teman sekelas karena tak bisa membaca.

Baca Selengkapnya

Al-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya

28 Januari 2017

Al-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya

Keterangan al-Shabab kepada Reuters tersebut dibantah angkatan bersenjata Kenya.



Baca Selengkapnya

Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS  

28 Oktober 2016

Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS  

Motif penyerangan Kedutaan Besar Amerika Serikat itu belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Malala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya  

13 Juli 2016

Malala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya  

Selama di pengungsian, Malala mengingatkan para remaja perempuan agar menempuh pendidikan 12 tahun.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya  

19 Februari 2016

Kepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya  

Kepala intelijen Al-Shahab Mahad Mohammed Karatey, berstatus sebagai seorang teroris, tewas terbunuh dalam sebuah serangan udara oleh militer Kenya.

Baca Selengkapnya

Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen

21 Januari 2016

Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen

Salah Farah, seorang muslim warga Kenya, menolak permintaan milisi al Shabaab memisahkan diri dari penumpang bus beragama Kristen. Ia pun tewas.

Baca Selengkapnya

Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen  

22 Desember 2015

Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen  

Kaum muslim berdiri bersama umat Kristen dan menantang penyerang membunuh mereka semua atau pergi meninggalkan mereka.

Baca Selengkapnya

50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba

3 September 2015

50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba

Serangan adalah upaya balas dendam kematian tujuh orang sipil oleh militer Uganda dalam upacara pernikahan di Kota Merka.

Baca Selengkapnya

Ingin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer

17 Juli 2015

Ingin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer

Kampanye mereka bertajuk "22 Hari Jalan Perdamaian".

Baca Selengkapnya