Racuni Temannya, Mahasiswi Asal Singapura Ditahan di AS  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Kamis, 2 April 2015 12:32 WIB

TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, New York - Peraih beasiswa dari Lembaga Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Penelitian Singapura dicokok polisi Amerika Serikat. Ouyang Xiangyu, sang mahasiswa, yang tengah melakukan penelitian di salah satu universitas terkemuka di AS diduga mencoba meracuni rekan laboratorium dengan menggunakan bahan kimia berbahaya.

Xiangyu didakwa empat tuduhan meracuni air minum dari teman laboratoriumnya di Stanford UNiversity. Dua mahasiswi pascasarjana yang juga melakukan penelitian di laboratorium yang sama mengaku mengalami sensasi terbakar. Ia merasakan panasa pada tenggorokannya setelah meminum air dari botolnya.

Keduanya juga mengaku mencium aroma Paraformaldehyde (PFA) dari botol di ruang laboratorium. Paraformaldehyde adalah bahan kimia berbau tajam yang diklasifikasikan sebagai karsinogen bagi manusia oleh US Environmental Protection Agency. Zat ini biasa digunakan sebagai pengawet mayat karena sifatnya yang mampu mempertahankan sampel jaringan.

Ouyang yang berasal dari Cina ini adalah mantan mahasiswi Temasek Junior College Singapura. Dia dikenal sebagai mahasiswa yang cerdas dan diharapkan menyelesaikan studi Phd dengan beasiswa penuh pada 2018.

Menurut dokumen pengadilan, wanita 27 tahun ini digambarkan sebagai "tenang dan pemalu" oleh rekan-rekannya. Ia mulai menunjukkan tanda-tanda bermasalah pada bulan Agustus tahun lalu ketika diduga mulai menyabotase percobaan rekannya di laboratorium.

Pada polisi, Xiangyu mengaku menambahkan PFA setidaknya pada dua botol yang bukan miliknya. Ia juga menyatakan dirinya menderita insomnia parah dan telah berkonsultasi dengan psikiater untuk membantunya. Dia bersikeras bahwa dia tidak pernah ingin menyakiti siapa pun.

Xiangyu dibebaskan dengan jaminan, tapi ia tidak diperbolehkan untuk meninggalkan negara itu. Stanford University memerintahkan dia untuk menjauh dari kampus.

Menurut hukum California, ia bisa menghadapi antara dua hingga lima tahun penjara jika terbukti bersalah. Tiga tahun bisa ditambahkan jika racun yang digunakannya menyebabkan "luka fisik yang besar atau kematian".

THE STRAITS TIMES | INDAH P.

Berita terkait

Singapura Batasi Penggunaan Mobil Pribadi di Jalan Raya

24 Oktober 2017

Singapura Batasi Penggunaan Mobil Pribadi di Jalan Raya

Singapura terus membatasi jumlah mobil pribadi dan sepeda motor yang melintas di jalan raya.

Baca Selengkapnya

Pengamanan Ketat Apartemen Pribadi Presiden Halimah Yacob Dimulai

15 September 2017

Pengamanan Ketat Apartemen Pribadi Presiden Halimah Yacob Dimulai

Tetangga Halimah Yacob mengaku senang memiliki tetangga seorang Presiden Singapura.

Baca Selengkapnya

Halimah Yacob Dapat Ucapan Selamat dari PM Singapura Lee

13 September 2017

Halimah Yacob Dapat Ucapan Selamat dari PM Singapura Lee

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, melalui akun Facebooknya mengucapkan selamat kepada Halimah Yacob, presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Singapura Deportasi Khatib Jumat Penyebar Kebencian  

5 April 2017

Singapura Deportasi Khatib Jumat Penyebar Kebencian  

Pemerintah Singapura mendeportasi seorang khatib salat Jumat asal India yang menyebarkan kebencian terhadap umat Kristen dan Yahudi saat khotbah.

Baca Selengkapnya

Khatib Jumat Suarakan Permusuhan Didenda dan Minta Maaf

3 April 2017

Khatib Jumat Suarakan Permusuhan Didenda dan Minta Maaf

Khatib Jumat di satu masjid di Singapura, Nalla Mohamed Abdul Jameel bayar denda Rp 38,1 juta dan minta maaf atas kotbahnya menyuarakan permusuhan.

Baca Selengkapnya

Singapura Salip Silicon Valley untuk Kembangkan Bakat Startup

21 Maret 2017

Singapura Salip Silicon Valley untuk Kembangkan Bakat Startup

Singapura menyalip Silicon Valley untuk iklim terbaik bagi pengembangan bakat startup. Ini hasil survei Startup Genome terbaru.

Baca Selengkapnya

Singapura Akan Bangun Pusat Latihan Militer Modern

3 Maret 2017

Singapura Akan Bangun Pusat Latihan Militer Modern

Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) akan segera membangun pusat latihan militer modern di dalam negeri guna menunjang kemampuan pertahanan negara itu.

Baca Selengkapnya

Ribuan Ayah di Singapura Ikut Cuti Rawat Anak dan Dibayar

3 Maret 2017

Ribuan Ayah di Singapura Ikut Cuti Rawat Anak dan Dibayar

Sudah 11.300 ayah di Singapura mengajukan diri mengikuti program cuti merawat anak dengan mendapat tunjangan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Dua Warga Bangladesh Ditangkap Saat Berenang Masuk Singapura  

2 Februari 2017

Dua Warga Bangladesh Ditangkap Saat Berenang Masuk Singapura  

Dua pria warga Bangladesh ditangkap setelah berenang memasuki wilayah Singapura.

Baca Selengkapnya

Wow, Bos Hadiahi Semua Karyawannya Liburan ke Maladewa

9 Desember 2016

Wow, Bos Hadiahi Semua Karyawannya Liburan ke Maladewa

Presiden perusahaan Martial Art Evolve menghadiahi semua karyawannya liburan mewah ke Maladewa sebagai ucapan terima kasihnya di akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya