1 dari 5 Calon Dokter Malaysia Berakhir sebagai Pelayan  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Selasa, 31 Maret 2015 07:15 WIB

Ilustrasi praktek dokter online. pushisto.com

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Satu dari setiap lima jebolan fakultas kedokteran yang tengah menjalani pendidikan sebagai dokter muda di Malaysia berhenti setiap tahunnya. Menurut laporan Asia News Network, banyak dokter baru yang memenuhi syarat juga berhenti karena lama menunggu untuk dikirim sebagai peserta pendidikan profesi dokter (koas).

Hal ini, kata mereka, sangat mengkhawatirkan terkait ketersediaan dokter di negara itu. Biaya pendidikan dokter di negara itu sangat mahal, antara RM 50 ribu hingga RM 1 juta, atau setara Rp 1,76 miliar hingga Rp 3,52 miliar jika mereka menyelesaikan studinya di luar negeri.

Mereka yang meninggalkan pendidikan itu, tulis ANN, tiba-tiba telah ditemukan bekerja sebagai pelayan dan bahkan mengelola pasar malam. Dalam beberapa kasus, ada calon dokter muda yang memilih sebagai pramugari ketimbang melanjutkan studinya.

Deputi Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Dr S. Jeyaindran mengatakan hanya sekitar seribu dari lima ribu calon dokter muda yang menyelesaikan pendidikannya. Di antara alasan untuk meninggalkan pendidikan itu karena sebagian bersekolah di fakultas kedokteran bukan atas kemauannya, tapi karena tekanan orang tua.

Selain itu, ada juga yang memiliki persepsi yang sama sekali berbeda dari kehidupan dokter, ketidakmampuan untuk bekerja selama berjam-jam, dan sebab lain. "Dokter muda dipekerjakan oleh Departemen Pelayanan Publik (PSD) dengan proses terminasi membosankan dan bisa memakan waktu hingga beberapa bulan sampai lebih dari satu tahun," katanya.

Banyaknya mahasiswa kedokteran yang lulus setiap tahun adalah alasan lain untuk menunggu lamanya penempatan sebagai dokter muda. Waktu tunggu rata-rata adalah sekitar enam bulan, bisa lebih lama untuk penempatan di rumah sakit perkotaan, termasuk Rumah Sakit Kuala Lumpur.

Padahal, katanya, beban kerja dokter muda di Malaysia lebih ringan dibandingkan dengan negara-negara lain. "Dokter muda di Malaysia rata-rata menangani antara empat dan enam pasien. Bandingkan dengan delapan sampai 12 pasien untuk dokter muda di Singapura, Australia, dan Amerika Serikat," katanya.

Ia mengatakan kementerian harus mengeksplorasi cara-cara lain yang lebih fleksibel dalam mempekerjakan dokter muda.

ANN | INDAH P.


Berita terkait

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

6 September 2017

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.

Baca Selengkapnya

Harapan Oposisi Jiran

23 Agustus 2017

Harapan Oposisi Jiran

Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.

Baca Selengkapnya

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

14 Agustus 2017

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

14 Agustus 2017

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

21 Juli 2017

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.

Baca Selengkapnya

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

28 Mei 2017

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.

Baca Selengkapnya

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

21 Mei 2017

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

17 Mei 2017

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.

Baca Selengkapnya

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

11 Mei 2017

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.

Baca Selengkapnya

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

10 Mei 2017

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.

Baca Selengkapnya