Kelompok-kelompok sayap kanan, Neo-Nazi melakukan aksi unjuk rasa, menentang ekstremisme Islam di Cologne, Jerman, 26 Oktober 2014. REUTERS
TEMPO.CO, Stockholm - Expo Foundation melaporkan aktivitas kelompok Neo-Nazi di Swedia meningkat 20 persen dalam tiga tahun terakhir. Menurut lembaga antirasis sayap kanan tersebut, meski ada penurunan jumlah organisasi Neo-Nazi, angka ini adalah rekor tertinggi.
"Ini peningkatan besar. Hanya dalam beberapa tahun menjadi hampir dua kali lipat. Kami tidak pernah melihat ini sebelumnya, begitu banyak kegiatan," kata Anna-Sofia Quensel, penyidik Expo, kepada radio Swedia seperti dilansir RT News, Rabu, 25 Maret 2015.
Tahun lalu, jumlah kegiatan Neo-Nazi meningkat 23 persen. Dari 2.334 kegiatan pada 2013 menjadi 2.864 pada 2014. Bagian utama kegiatan adalah penyebaran propaganda, seperti selebaran dan memasang stiker, terutama pada malam hari.
Sejumlah kegiatan tercatat meningkat di Swedia utara. Ibu kota Swedia, Stockholm, menempati puncak daftar untuk kegiatan rasial pada 2014. Disusul Jönköping di utara dan Sundsvall. Adapun Göteborg dan Malmo, kota terbesar kedua dan ketiga setelah Stockholm, masing-masing berada pada urutan 11 dan 37 dalam daftar.
Adapun jumlah organisasi Neo-Nazi di Swedia turun dalam beberapa tahun terakhir. Demokrat Nasional adalah salah satu kelompok yang paling aktif pada 2014.
Awal tahun ini, pemimpin Demokrat Nasional Swedia, Mattias Karlsson, menjadi berita utama. Gara-garanya, dia menyebut Islam, "Mungkin ancaman yang lebih besar dari Nazisme."