TEMPO.CO, Jalur Gaza - Pasukan pendudukan Israel meluncurkan latihan militer di sekitar wilayah Gaza pada Minggu pagi, 22 Maret 2015, tanpa ada peringatan dan pemberitahuan sebelumnya.
Latihan tersebut melibatkan pergerakan aktif dari alat-alat perang berupa mesin-mesin militer dan pesawat tempur, termasuk suara bom yang berlangsung sampai larut malam. Mayor jenderal daerah selatan, Sami Turjman, memerintahkan diadakan pelatihan untuk menguji kesiapan pasukan dalam keadaan darurat, seperti dilansir IMEMC.
Dia mengklaim bahwa pelatihan sudah merupakan bagian dari rencana militer dan tidak memiliki hubungan dengan kegiatan apa pun yang akan berlangsung ke depannya.
Pernyataan pihak Israel di atas menimbulkan keraguan sebab sebelumnya secara beruntun tentara pendudukan sering menjadikan warga Palestina dan pemukiman sebagai sasaran latihan.
Seorang saksi mata mengatakan tentara melakukan pelatihan dengan menjadikan warga sipil, termasuk anak-anak dan rumah, sebagai sasaran latihan militer.
Menurut IMEMC, pada Desember lalu pasukan pendudukan Israel mengadakan latihan militer dengan menembakkan senjata di wilayah Khirbet Tawil, South Nablus. Pelatihan militer yang sering menjadikan warga Palestina sebagai sasaran, termasuk anak-anak, menyebabkan beberapa luka dan kehilangan tempat tinggal.
Sebelumnya pada Agustus lalu pemerintah Israel mengusir 1.300 warga Palestina dari rumah mereka di perbukitan Hebron selatan, di Tepi Barat mengklaim bahwa mereka berada di zona tembak pelatihan militer tentara.
Dua bulan kemudian, pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi Aida dan mulai menembak gas air mata dan peluru karet berlapis baja pada anak-anak di jalan-jalan. Mereka pun menyebarkan ancaman penggusuran 19 keluarga Palestina di wilayah lembah Jordan Utara untuk menggunakan daerah tersebut sebagai daerah pelatihan militer.
Tamer Abu Salem, 3 tahun, berada di Lajee Center saat sebelum ia ditembak di kepala dengan peluru karet berlapis baja. Tamer menjalani operasi darurat dan dirawat di ICU setelah tiba di rumah sakit. Sebelum tentara Israel meninggalkan kamp, mereka menembak dua peluru melalui jendela Lajee Center sebagai hukuman.
IMEMC | MECHOS DE LAROCHA
Berita terkait
Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza
22 November 2023
Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza
Baca SelengkapnyaDikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram
3 November 2023
Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza
Baca SelengkapnyaElon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?
31 Oktober 2023
Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaKeadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik
16 Oktober 2023
Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.
Baca SelengkapnyaSudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka
16 Oktober 2023
Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.
Baca SelengkapnyaIsrael Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?
13 Oktober 2023
Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara
Baca SelengkapnyaIsrael Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?
13 Oktober 2023
Dalam menjalani hidupnya sehari-hari, sebagian warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel.
Baca SelengkapnyaTerjepit di Jalur Gaza
11 Oktober 2023
Jutaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, kini terjebak di tengah pertempuran antara antara militer Israel dan kelompok Hamas.
Baca SelengkapnyaIsrael Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza
3 Agustus 2018
Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengeluarkan perintah pelarangan pasokan minyak dan gas masuk ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.
Baca SelengkapnyaDikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup
18 Juli 2018
Akibat pengepungan Israel, 80 persen pabrik di Jalur Gaza Palestina tutup atau setidaknya semaput.
Baca Selengkapnya