Gorila ini Sendirian di Kurungan Selama 20 Tahun

Reporter

Minggu, 15 Maret 2015 04:03 WIB

Gorila bernama Bua Noi di Bangkok. ABCnews.com

TEMPO.CO , Bangkok:Seekor gorila betina bernama Bua Noi hidup sendirian selama dua puluh tahun di dalam kandang beton. Buo Noi, 26 tahun dipelihara Kanit Sermsirimongkol, di Bangkok, Thailand.

Sermsirimongkol mengatakan membuka kebun binatang di mal sejak 30 tahun yang lalu karena dia mencintai binatang. Kebun binatang tersebut berada di lantai tujuh salah satu mal.

Ia beralasan tidak ada aturan yang membatasi seseorang memelihara binatang tertentu termasuk membuat tempat tinggal atasnya.

"Tidak ada peraturan seberapa besar seharusnya ukuran kandang untuk monyet, ular atau burung. Belum ada aturan tentang itu," katanya.

Sermsirimongkol mengatakan hewan-hewan itu semua dirawat dengan baik. Ratusan hewan, dari orangutan, panther hitam, cheetah, babon dan beruang, semua ditempatkan bersama di satu lantai.

Namun pemerintah Thailand kini telah menegaskan bahwa kebun binatang yang berada di tempat tinggi tersebut telah melanggar pedoman aturan dan memerintahkan gorila dan binatang besar lainnya untuk dipindahkan. Juli diharapkan binatang tersebut sudah dipindahkan dari mal itu.

Kelompok pemerhati kesejahteraan hewan terkejut dan marah setelah mengetahui teman Bua Noi, yang telah berbagi kandang beton yang sama dengannya, meninggal satu dekade lalu, meninggalkan gorila, hewan sosial ini hidup sendirian di mal.

Sinjira Apaithan salah satu aktivis penentang telah memimpin kampanye untuk menuntut hewan tersebut dipindahkan.

"Saya merasa sangat sedih dengan apa yang saya lihat. Kita seharusnya sudah berhenti membicarkan persoalan ini bertahun-tahun sebelumnya," katanya.

"Ini bukan tempat untuk hewan. Jadi yang utama adalah pendidikan bagi setiap orang, bagi masyarakat Thailand, bagi generasi muda yang belajar. Ini adalah pelajaran bahwa kita harus menghargai sesama makhluk hidup."

Namun pandangan yang cukup kritis disampaikan oleh Adisorn Noochdumrong, Inspektur Jenderal dari Departemen Satwa Liar dan Taman Nasional Thailand yang mengatakan memindahkan hewan-hewan tersebut akan menimbulkan masalah.

"Memindahkan binatang besar, terutama gorila, cukup sensitif, sangat mudah baginya untuk mendapatkan infeksi jika dia pindah ke tanah dan dia bisa mati. Jadi perlu penelitian lebih lanjut." katanya.

Dokter hewan tersebut mengatakan solusi yang paling mungkin saat ini adalah gorila lain dapat segera ditemukan dan dibawa ke Bangkok untuk menemani Bua Noi di dalam kurungan.

ABC NEWS | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.

Baca Selengkapnya

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.

Baca Selengkapnya

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.

Baca Selengkapnya

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.

Baca Selengkapnya

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.

Baca Selengkapnya