Mengapa Sandera ISIS Tampak Tenang Sebelum Dieksekusi?  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Sabtu, 14 Maret 2015 11:50 WIB

Kelompok teror ISIS kembali merilis video eksekusi, namun kali ini algojo yang mengeksekusi adalah seorang anak kecil, berusia kira-kira 10 tahun. Dalam video tersebut seseorang yang dituduh mata-mata Israel, dieksekusi dengan cara ditembak, 10 Maret 2015. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Damaskus - Seorang pembelot Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengungkapkan penyebab para sandera Barat yang dibunuh milisi itu tidak menunjukkan rasa takut menjelang eksekusi mereka. Kepada Sky News, ia mengklaim sebagai orang yang membuat mereka tenang.

Sebelum eksekusi dilakukan, pria yang namanya dirahasiakan ini mengatakan kepada para sandera bahwa adegan pra-eksekusi yang akan mereka lakukan hanya untuk keperluan rekaman, dan bukan sungguhan. "Tidak ada masalah, hanya video, kami tidak akan membunuh Anda, kami hanya ingin pemerintah Anda berhenti menyerang Suriah. Kami tidak memiliki masalah dengan Anda, Anda adalah tamu kami," katanya.

Sandera Barat yang sudah dibunuh ISIS antara lain David Haines dan Alan Henning asal Inggris serta James Foley, Steven Sotloff, dan Peter Kassig asal Amerika Serikat. "Mereka tidak khawatir. Saya selalu berkata kepada mereka, 'Jangan khawatir, tidak ada masalah, tidak ada yang berbahaya bagi Anda'. Tapi, pada akhirnya, saya yakin mereka akan mati," katanya.

Belum lama ini, publik kembali dikejutkan oleh langkah ISIS mengeksekusi sandera. Sebuah video yang diunggah ke Internet memuat bagaimana milisi ISIS memaksa seorang remaja yang dituduh sebagai mata-mata mengakui perbuatannya, kemudian dibunuh algojo yang masih berusia 10 tahun.

Mengutip laporan Reuters, Selasa, 10 Maret 2015, ISIS mengunggah sebuah video yang berisi pengakuan Muhammad Musallam, 19 tahun, seorang Arab-Israel yang dituduh bekerja di dinas intelijen Israel. Dalam video itu, Musallam tampak berada di sebuah ruangan. Di duduk di kursi dengan mengenakan setelan kodok (jumpsuit) berwarna oranye.

Di situ, Musallam bercerita tentang bagaimana dia direkrut dan dilatih oleh Mossad. Setelah membuat pengakuan, Musallam kemudian digiring ke lapangan dan dipaksa berlutut. Di dekatnya, berdiri bocah lelaki yang dalam hitungan menit menembakkan pistolnya dari jarak dekat ke dahi Mussalam.

Pendukung ISIS pekan ini meluncurkan Facebook versi mereka, yang diberi nama Caliphate Book. Laman yang menunjukkan peta dunia berhias lambang ISIS ini dibuat dengan Socialkit, sebuah program yang menghasilkan model jaringan sosial versi mereka sendiri.

Tidak jelas siapa yang membuat situs ini dan berapa banyak anggota yang sudah terkumpul.

SKY NEWS | TELEGRAPH | INDAH P.

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya