Irak Gempur Kota Saddam Hussein dengan Roket dan Mortir

Reporter

Jumat, 13 Maret 2015 18:24 WIB

Pejuang syiah yang dikenal Hashid Shaabi berada dekat mobil terbakar yang digunakan oleh Negara Islam (ISIS) sebagai bom bunuh diri di selatan Tikrit, 12 Maret 2015. Pasukan keamanan Irak dan milisi Syiah baku tembak sporadis dengan pejuang Negara Islam (ISIS) di Tikrit. REUTERS/Thaier Al-Sudani

TEMPO.CO, Bagdad - Bala tentara pemerintah Irak terus-menerus menggempur Kota Tikrit dengan roket dan mortir. Upaya ini sebagai satu-satunya cara memaksa kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) hengkang dari kota kelahiran bekas presiden Saddam Hussein itu.

Irak sangat berkepentingan merebut kembali Tikrit. Selain menjadi kunci menghancurkan benteng pertahanan ISIS di kota tersebut, langkah tersebut untuk merebut kembali sepertiga wilayah di Irak dan Suriah yang mereka caplok.

Pasukan Irak dan aliansi pendukungnya dari milisi Syiah untuk pertama kalinya memasuki Tikrit pada Rabu, 11 Maret 2015, melalui jalur utara dan selatan. Pada Kamis, 12 Maret 2015, Menteri Pertahanan Irak Khalid al-Obeidi mengunjungi pasukannya di Tikrit.

Khalid al-Obeidi mengatakan, "Kunjungan kami bertujuan mendukung semangat pasukan dan mengucapkan selamat kepada mereka atas kemenangan yang dicapai." Komandan operasi militer di Salahuddin, Letnan Jenderal Abdul-Wahab al-Saadi, menambahkan, "Operasi militer masih terus berlanjut hingga seluruh wilayah Provinsi Salahuddin dibebaskan."

Tikrit merupakan ibu kota Provinsi Salahuddin dan terletak di tepi Sungai Tigris atau sekitar 130 kilometer sebelah utara Bagdad. Beberapa istana Saddam Hussein berada di sini. Semua pendukung diktator yang tewas ditembak itu dipercaya memainkan peran kunci di negara tersebut.

Amerika Serikat sangat menaruh perhatian terhadap sejumlah laporan yang menyebutkan milisi Syiah telah membakar gedung saat mereka menggempur Tikrit. Namun sejumlah pejabat AS tak bersedia memberikan konfirmasi mengenai serangan ke basis pertahanan ISIS tersebut.

Pejabat AS yang tak disebutkan namanya menyatakan mereka mengikuti masalah Tikrit dari dekat, termasuk melalui siaran video yang diunggah di media sosial. Namun sulit mengatakan siapa di balik pembakaran gedung tersebut, apakah milisi Syiah atau ISIS.

"Apa yang kami ketahui adalah rumah dan gedung di sana dilalap api," ucap salah satu pejabat AS yang enggan disebut namanya. Dia menuturkan rasanya korban sipil yang tewas di sana jumlahnya sangat sedikit karena mereka meninggalkan kota tersebut sebelum menjadi medan laga.

ISIS menyerang dan menguasai Tikrit pada Juni 2014. Sejak itu, mereka menggunakan kompleks istana di Tikrit yang dibangun pada masa pemerintahan Saddam Hussein sebagai markas pertahanan.

AS menyatakan Bagdad tidak membutuhkan bantuan serangan udara dari AS dan sekutunya untuk melakukan gempuran di Tikrit. Sebaliknya, negeri ini mendapatkan dukungan dari tetangganya, Iran, guna melakukan serangan darat. "Bahkan Teheran telah mengirimkan komandan pasukan elite Garda Revolusi untuk mengawasi dari dekat pertempuran di sana."

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.

Baca Selengkapnya

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.

Baca Selengkapnya

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.

Baca Selengkapnya

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS

Baca Selengkapnya

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.

Baca Selengkapnya

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.

Baca Selengkapnya