Selamatkan Ekonomi Ukraina, IMF Kucurkan Rp 230 Triliun

Reporter

Kamis, 12 Maret 2015 19:48 WIB

Pemimpin Crimea Pro-Rusia, Sergei Aksyonov mengangkat tangannya saat menghadiri perayaan di Lapangan Lenin di Simferopol, Ukraina (16/4). (AP Photo/Max Vetrov)

TEMPO.CO, Kiev - Lembaga keuangan internasional (IMF) sepakat menggelontorkan dana US$ 17,5 miliar (sekitar Rp 230 triliun) kepada Ukraina sebagai upaya menyelamatkan negeri itu dari keterpurukan ekonomi.

Direktur IMF Christine Lagarde, Rabu, 11 Maret 2015, mengatakan lembaganya sepakat memberikan dukungan keuangan yang dikucurkan secara bertahap dalam waktu empat tahun demi stabilitas ekonomi dan reformasi di Ukraina. "Pada tahun pertama, akan kami kucurkan Rp 132 triliun," ucapnya.

Menanggapi kesanggupan IMF, Menteri Keuangan Ukraina Natalie Jareskon mengatakan pemerintahnya berharap mendapatkan dana awal sebesar Rp 66 triliun. "Kami berharap dana itu segera dikucurkan, secepatnya."

Menurut IMF, bantuan itu akan bisa ditingkatkan, tergantung pada langkah Kiev, apakah benar-benar menerapkan reformasi dengan baik dan prinsip kehatian-hatian dalam belanja pemerintah.

Pada Selasa, 10 Maret 2015, Presiden Ukraina Petro Poroshenko menandatangani kesepakatan dengan badan legislatif untuk mengurangi secara drastis pengeluaran belanja pemerintah dan persetujuan perubahan sistem pajak.

Sementara itu, Perdana Menteri Arseny Yatseniuk mengatakan program IMF tersebut bakal memberikan dampak positif terhadap keterpurukan keuangan negaranya.

Setahun setelah Ukraina mengalami kekisruhan politik dan perang saudara, ekonomi negeri itu terjerembap. Bahkan mata uangnya sangat lemah dibandingkan dengan mata uang asing. Suku bunga perbankan Ukraina pun melonjak menjadi yang tertinggi dalam kurun 15 tahun dengan cadangan devisa yang tersimpan di Bank Sentral hanya Rp 84 triliun. Jumlah tersebut tidak cukup untuk membiayai impor selama empat minggu.

IMF mengatakan seharusnya ekonomi Ukraina tumbuh 2 persen pada 2016 setelah mengalami kontraksi sekitar 5,5 pesen tahun ini hingga akhir 2015. "Kiev seharusnya memiliki cadangan yang cukup untuk kebutuhan impor selama tiga bulan," kata IMF.

AL JAZEERA | REUTERS | CHOIRUL

Berita terkait

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

51 hari lalu

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.

Baca Selengkapnya

Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

56 hari lalu

Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

Shehbaz Sharif, yang kembali menjabat perdana menteri Pakistan untuk kedua kali, telah memainkan peran penting dalam menyatukan koalisi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

56 hari lalu

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.

Baca Selengkapnya

Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

56 hari lalu

Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

Shehbaz Sharif mengalahkan Omar Ayub dan kembali menduduki posisi Perdana Menteri Pakistan yang ditinggalkannya pada Agustus tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Partai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan

12 Februari 2024

Partai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan

Hasil akhir pemilu Pakistan menempatkan partai independen, dukungan mantan PM Imran Khan yang dipenjara, memimpin dengan 93 dari 264 kursi.

Baca Selengkapnya

Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

8 Februari 2024

Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

ISIS mengganggu pemilu Pakistan, sedikitnya lima polisi tewas dalam serangan militan ketika negara itu melakukan pemungutan suara.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya

7 Februari 2024

Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya

Kementerian Keuangan memperrkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat pada 2024. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

29 Januari 2024

Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

Indonesia turut mengalami dampak dari perubahan iklim ekstrem, Sri Mulyani bilang, pendanaan berkelanjutan bisa menjadi jawaban untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Mandiri Sekuritas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini, Apa Saja Faktor Pendorongnya?

29 Januari 2024

Mandiri Sekuritas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini, Apa Saja Faktor Pendorongnya?

Mandiri Sekuritas memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,1 persen pada 2024. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Sri Mulyani yang Dikabarkan Siap Mundur dari Kabinet Jokowi

19 Januari 2024

Sepak Terjang Sri Mulyani yang Dikabarkan Siap Mundur dari Kabinet Jokowi

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dikabarkan akan mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Sebenarnya, ia telah berkecimpung dalam dunia ekonomi sejak 2002 silam.

Baca Selengkapnya