Blogger Ateis Dibunuh Ekstrimis Islam Bangladesh

Reporter

Sabtu, 28 Februari 2015 04:59 WIB

Pekerja membawa limbah untuk membuat pakan ternak di Hazaribagh di Dhaka, Bangladesh (5/6). Menurut situs United Nations Environment Programme, Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. REUTERS/Andrew Bira

TEMPO.CO , Dhaka:Seorang blogger warga Bangladesh dan tinggal di Amerika Serikat tewas dibunuh oleh kelompok ekstrimis Islam. Avijit Roy, nama blogger itu, tewas disabet pisau sekelompok orang yang marah padanya.

Saat itu, penulis isu agama, sekulerisme, dan ateis itu dalam perjalanan pulang bersama istrinya dari menghadiri pameran buku seperti dikutip dari BBC, Jumat, 27 Februari 2015. Mereka terbang ke Dhaka hanya untuk menghadiri pameran buku .

Polisi masih mengejar pelaku pembunuhan Avijit. Pelaku meninggalkan senjatanya usai menjalankan aksi sadisnya itu dan kemudian melarikan diri di tengah kerumunan pengunjung pameran buku. Polisi menduga pembunuh Avijit adalah pembunuh seorang blogger yang pendukung paham sekuler pada awal tahun 2013.

Menurut anggota keluarga korban, Avijit yang penganut ateis telah menerima beberapa kali ancaman setelah menerbitkan artikel yang mempromosikan pandangan sekuler, ilmu pengetahuan, dan isu-isu sosial dalam bahasa Benggali di blognya yang diberi nama Mukto-mona atau Kemerdekaan Berpikir.

Avijit juga secara terbuka membela paham ateis dalam akun Facebooknya. Ia menyebut ateis sebagai konsep rasional untuk menentang segala hal yang tidak ilmiah dan kepercayaan yang tidak rasional.

Ratusan mahasiswa berkumpul menyatakan duka atas kematian Avijit. Mereka berdemo menentang pembunuhan tersebut.



Ancaman pembunuhan kerap dialami oleh para penulis Bangladesh. Penulis terkenal Bangladesh Taslima Nasrren terpaksa meninggalkan Tanah Airnya setelah menerima ancaman pembunuhan dari kelompok Islam garis keras di pertengahan tahun 1990an.

Atas kematian Avijit, Taslim menulis di blognya : Avijit Roy telah dibunuh dengan cara yang dialami oleh pemikir dan penulis lainnya di Bangladesh. Tidak ada tempat aman bagi pemikir merdeka di Bangladesh. Teroris Islam dapat melakukan apa saja yang mereka suka. Mereka dapat membunuh orang dengan tanpa rasa sesal.



BBC | MARIA RITA

Berita terkait

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.

Baca Selengkapnya

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan

Baca Selengkapnya

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.

Baca Selengkapnya

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.

Baca Selengkapnya

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.

Baca Selengkapnya