Dua penyerang bersenjata kantor media satir Charlie Hebdo terlihat dalam rekaman video eksklusif di Paris, 7 Januari 2015. Dua bersaudara anggota militan, Cherif dan Said Kouachi, membunuh 12 orang termasuk dua polisi. REUTERS/Reuters TV
TEMPO.CO, Denmark: Seorang tewas setelah sekitar 200 peluru diberondongkan ke sebuah kafe bernama Krudttoenden di Copenhagen, Denmark, yang menggelar diskusi mengenai kebebasan berekspresi pada Sabtu, 14 Februari.
Penyerang diduga mengincar kartunis Swedia, Lars Vilks, yang menjadi salah satu pembicara. Kartunis ini suka menggambar Nabi Muhammad yang sangat dijunjung tinggi oleh umat Islam. Ia sudah diincar sejak 2007. Vilks selamat, tapi tembakan beruntun itu menyebabkan seorang laki-laki berusia 40 tahun tewas dan setidaknya sejumlah polisi terluka.
Selain oleh Lars Vilks, acara ini dihadiri oleh Francois Zimeray, Duta Besar Prancis untuk Denmark. “Tembakan berasal dari luar. Motif serangan mirip dengan tragedi Charlie Hebdo (7 Januari). Bedanya, kali ini tidak masuk ke dalam,” ujar Zimeray kepada AFP.
Ketika diberondong peluru, peserta diskusi yang memperdebatkan Islam dan kebebasan berekspresi itu tiarap. Ivar Larsen, yang juga menjadi pembicara dalam acara itu, mengatakan kepada stasiun televisi setempat bahwa ia mendengar tembakan dengan senjata otomatis. Tak lama kemudian, polisi yang ada di situ membalas tembakan. “Ini seperti film,” ujar Ivar Larsen.
Penyerang kemudian melarikan diri dengan menggunakan Volkswagen Polo warna gelap. Dari berbagai temuan di lapangan, polisi Denmark mengindikasikan, “Ini serangan teror.”