Pesawat udara remote control SteadiDrone QU4D yang membawa kamera video GoPro saat terbang di atas sebuah lapangan di Knysa, Afrika Selatan. Perangkat canggih keluaran ini dapat merekam dari atas udara selama 15 menit. Dean Hutton/Bloomberg via Getty Images
TEMPO.CO, Beijing - Salah satu perusahaan yang menjual barang secara online asal Cina, Alibaba, baru-baru ini menginvestasikan US$10 juta atau sekitar Rp 126,45 miliar ke OUYA. Saat ini keduanya berencana meluncurkan sebuah sistem pengiriman menggunakan drone ke publik luas.
Dikutip dari Ubergizmo, Kamis, 5 Februari 2015, market place Alibaba, Taobao, memutuskan mengerjakan proyek ini bersama Shanghai YTO Express dengan melakukan program tes uji coba mulai 4 hingga 6 Februari 2015. Rencananya, tes uji coba tersebut akan dihadiri sekitar 450 pelanggan Alibaba.
Karena ini masih berupa proses uji coba, penampilan drone masih terbatas. Pengiriman barang yang mampu dibawa drone maksimal berbobot 340 gram. Jadi, tidak semua barang mampu dikirim menggunakan drone.
Waktu pengiriman cukup memakan satu jam. Bicara soal efisiensi, tampaknya hal ini yang melatarbelakangi Alibaba berinvestasi besar di proyek tersebut.
Untuk sementara ini, drone tersebut akan melayani pelanggan dalam radius yang ditentukan. Guangzhou, Beijing, dan Shanghai menjadi tiga kota yang masuk dalam radius pengantaran dengan drone.
Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024
40 hari lalu
Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024
Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.