TEMPO Interaktif, Jakarta:Para pengebom kota London, Kamis (7/7) pagi diperkirakan berjumlah empat orang yang semuanya masih merupakan warga Inggris. Ketiga orang diantaranya merupakan keturunan Pakistan, dan diyakini turut tewas dalam aksi tersebut. Para pelaku pengeboman itu --seorang diantaranya berusia sekitar 19 tahundibantu oleh seseorang yang akan meninggalkan Inggris sebelum peledakan bom. Dari rekaman gambar pada kamera terbatas yang dipasang di sekitat jalan raya dan stasiun kereta api bawah tanah kota London, keempat pelaku dengan ransel di punggung terlihat bersama-sama di Stasiun Kings Cross 20 menit sebelum bom meledak. Tiga orang diantaranya kemudian menuju Luton dari Leeds dengan menumpang kereta api, kemudian berpindah ke kereta Thameslink menuju London. Di Luton ketiga orang itu sempat bergabung dengan orang ke empat yang mengendarai mobil menuju Bedfordshire. Polisi telah menahan seorang pelaku di Yorkshire dan membawanya ke London untuk menjalani pemeriksaan. Di stasiun Luton, polisi juga menemukan sebuah mobil berisi bahan peledak. Mobil lainnya yang diduga masih terkait dengan aksi peledakan bom ditemukan di sebuah tempat 16 kilometer sebelah barat Luton. Sementara itu, sejumlah surat kabar di Inggris menyebut dua tersangka peboman bernama Hasib Hussein, 19, dan Shehzad Tanweer (22). Keduanya tinggal di Leeds. Sir Iqbal Sacranie, dari Dewan Muslim Inggris yang menerima kabar tersebut mengaku amat sedih dan terkejut. Ia menyatakan siap membantu polisi untuk mengungkap tragedy pemboman itu. Tak seorang muslim pun yang membenarkan aksi pemboman tersebut, tegasnya. AFP
Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang
29 April 2015
Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang
"Terlepas itu bercanda atau tidak, itu kami anggap sebagai ancaman penerbangan," ujar Head of Corporate Secretary Lion Air Kapten Dwiyanto Ambarhidayat.