TEMPO Interaktif, London:Seluruh kegiatan sosial dan ekonomi di ibukota Inggris, London, sepanjang hari kemarin lumpuh total. Seluruh angkutan publik, kereta api, kereta bawah tanah dan bus ditutup, ratusan kantor menghentikan operasi dan puluhan ribu orang tumpah ruah di jalan-jalan London. Tindakan drastis ini dilakukan polisi London menyusul empat ledakan susul menyusul yang terjadi di seantero London, sejak pukul sembilan pagi ini (waktu setempat). Mobil polisi dan ambulans meraung-raung dari seluruh London menuju titik-titik ledakan dan seluruh rumah sakit di London berada dalam siaga satu. Kepala Kepolisian Metropolitan London, Sir Ian Blair langsung muncul di televisi dan radio mengimbau seluruh warga London untuk tidak bepergian dan tetap tinggal dimanapun mereka berada saat ini. "Kami menghentikan seluruh transportasi umum. Tidak ada gunanya keluar ke jalan saat ini," katanya. Ia juga meminta warga tidak menelepon nomor panggilan darurat 999 kecuali untuk insiden yang membahayakan jiwa. Seluruh jaringan telpon seluler di London juga ditutup selama sekitar 1 jam setelah ledakan, untuk mencegah terjadinya ledakan susulan yang dipicu dengan detonator dari telpon seluler seperti yang terjadi di Madrid, Spanyol, dua tahun lalu. Karena situasi chaos di pusat London, kepolisian Inggris Scotland Yard memindahkan pusat operasi ke pinggiran London di Hendon, London utara. Serangkaian ledakan ini membuat London dalam keadaan darurat. Hotel Hilton Metropole di dekat Edgware Road berubah menjadi pusat evakuasi korban. Pegawai hoteldilaporkan menangani korban yang luka tidak serius, sementara korban luka serius dilarikan ke rumah sakit Queen Mary yang berlokasi tidak jauh dari titik ledakan. Wahyu Dhyatmika
Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang
29 April 2015
Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang
"Terlepas itu bercanda atau tidak, itu kami anggap sebagai ancaman penerbangan," ujar Head of Corporate Secretary Lion Air Kapten Dwiyanto Ambarhidayat.