Belanda juga merupakan negara yang dianggap layak huni oleh PBB. Belanda juga merupakan negara dengan tingkat kesetaraan gender yang tinggi. Tahun lalu, 37,8% anggota dewan di parlemen diisi oleh wanita. Michel Porro/Getty Images
TEMPO.CO, Rotterdam - Setelah penembakan di kantor redaksi majalah Charlie Hebdo dan toko grosir di Paris, Prancis, pada pekan lalu, Belanda ikut merespons. Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb menyatakan dalam pidatonya yang disiarkan langsung di televisi-televisi Belanda bahwa melawan kebebasan merupakan hal yang mustahil.
"Jika kamu tak suka kebebasan, demi Tuhan, kemas tasmu dan keluarlah," kata Aboutaleb, seperti dilansir News.com.au, Rabu, 14 Januari 2015. (Baca: OKI Kutuk Serangan CharlieHebdo)
Aboutaleb juga menuturkan apa yang dilakukan teroris di Paris dapat mencemari citra muslim di mata dunia, tak terkecuali muslim Belanda. Ia menambahkan bahwa tidak semua muslim mendukung aksi penembakan di kantor Charlie Hebdo.
"Ini bodoh. Ini tidak bisa dimengerti. Keluarlah dari Belanda jika Anda merasa tak punya tempat di sini. Semua muslim yang bermaksud baik di sini akan diawasi." (Baca: Cetak Ulang Kartun Nabi, Suratkabar Jerman Diteror)
Pernyataan Aboutaleb ini mendapat pujian dari Wali Kota London Boris Johnson. Johnson menyebut pernyataan Aboutaleb sebagai sebuah pencerahan. (Baca: Teror CharlieHebdo, Wanita Ini Ikut Tewas)
Aboutaleb merupakan imigran Maroko yang tinggal di Belanda saat remaja. Pria 53 ini merupakan politikus Partai Buruh dan mantan jurnalis. Ia adalah imigran sekaligus muslim pertama yang menjadi Wali Kota Rotterdam. Rotterdam merupakan kota kedua terbesar di Belanda dengan populasi penduduknya sebesar 610 ribu orang. (Baca: Muslim Ini Tewas Akibat Serangan ke CharlieHebdo)