Adik: Pembunuh Kakak Bukan Muslim, tapi Teroris  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 12 Januari 2015 15:37 WIB

Dua pria bertopeng dan bersenjata terlihat di dekat kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris, 7 Januari 2015. Seorang warga merekam saat teroris menembaki polisi usai menyerang dan menewaskan sejumlah pekerja media tersebut. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Ahmad Merabet, polisi yang ditembak mati dalam serangan Charlie Hebdo, tewas dalam aksi biadab yang dilakukan oleh dua teroris. Hal itu dikatakan saudara Ahmad, Malik Merabet. Dalam pertemuan dengan keluarga korban serangan pada Sabtu lalu, Malik menegaskan bahwa kedua pelaku penyerangan itu bukan muslim sejati. Dalam kesempatan itu pula ia mengimbau masyarakat untuk menjaga persatuan dan toleransi.

Ahmad Merabet ditembak oleh anggota kelompok militan, Cherif Kouachi dan Said Kouachi, yang menyerang kantor Charlie Hebdo setelah surat kabar asal Prancis tersebut menerbitkan kartun Nabi Muhammad. Malik Merabet mengatakan tindakan teroris ini tidak merepresentasikan ajaran agama Islam. (Baca: Majalah Anti-ISIS ini Ditembaki Saat Rapat Redaksi)

Menurut Daily Mail, Ahad, 11 Januari 2015, Malik mengatakan kematian Ahmad adiknya sia-sia jika masih banyak orang yang beranggapan bahwa Islam itu ekstrem. Islam adalah agama yang damai dan penuh kasih.

"Jangan menandai orang dengan kuas sewarna, jangan membakar masjid-masjid atau sinagoga. Realitasnya, jika kalian menyerang orang-orang tidak akan menghidupkan lagi keluarga kami yang meninggal dan tidak akan memberi kelegaan kepada keluarga," kata Malik.

Ahmad Merabet tewas ditembak saat tengah berpatroli di jalan depan kantor Charlie Hebdo. Ketika itu, dua penyerang sedang melarikan diri. Ia ditembak oleh kedua teroris itu meski sudah mengangkat tangan. (Baca: Penyerang Charlie Hebdo Bawa Nama Nabi)

"Ahmad sedang berjalan ketika berhadapan langsung dengan teroris. Ia mencoba menarik senjata. Itu memang sudah tugasnya sebagai polisi," kata kolega Ahmad, Rocco Contento. Ia menggambarkan Ahmad sebagai polisi yang selalu tersenyum dan disukai banyak orang. Rocco mengatakan Ahmad merupakan orang yang mencintai pekerjaanya.

Detik-detik penembakan Ahmad tertangkap dalam rekaman video. Ia ditembak oleh salah satu penyerang di bagian perut bawah lalu jatuh ke trotoar sambil mengerang kesakitan. Kemudian ia kembali ditembak di kepala dari jarak dekat. Gambar-gambar dari video itu tersebar luas di dunia maya, dan salah satunya dipublikasikan di halaman muka satu surat kabar nasional Perancis. (Baca: Begini Solidaritas Warga Eropa untuk Charlie Hebdo)

Malik marah kepada media cetak dan online yang memuat konten grafis yang memperlihatkan penembakan saudaranya. Pemuatan rekaman itu, kata Malik, sangat menyakitkan keluarga. "Berani-beraninya kalian mengambil video ini dan menyiarkannya? Aku mendengar suaranya, aku mengenalinya, aku melihat dia dibunuh dan aku terus mendengar dia setiap hari," kata Malik.

Ia menyatakan bangga atas saudaranya yang telah mengabdi kepada kepolisian Prancis dan berguna di mata masyarakat Paris. Menurut dia, Ahmad telah mempertahankan nilai-nilai Republik, yakni kebebasan, persamaan, dan persaudaraan (liberty, equality, and fraternity). Malik juga menyatakan senang lantaran Kouachi bersaudara telah diringkus.

CORA AMYRA UQIYANUS | THE GUARDIAN

Baca berita lainnya:
Ternyata, Budi Gunawan Dapat Rapor Merah KPK
Jonan Anulir Sanksi Maskapai, 'Siapa Yang Bodoh'

Black Box Air Asia Ternyata Kejepit Bodi Pesawat

Ahok Robohkan Ruko, Veronica: Kamu Tega !

Berita terkait

6 Pelajar Prancis Diadili, Dituduh Terlibat dalam Serangan pada Guru yang Tunjukkan Kartun Nabi

27 November 2023

6 Pelajar Prancis Diadili, Dituduh Terlibat dalam Serangan pada Guru yang Tunjukkan Kartun Nabi

Enam pelajar Prancis diadili dengan tuduhan terlibat dalam serangan yang menewaskan guru Samuel Paty, yang menunjukkan kartun Nabi di kelas.

Baca Selengkapnya

Charlie Hebdo Rilis Gambar Erdogan Tersetrum di Bak Mandi, Pejabat Turki Murka

20 Mei 2023

Charlie Hebdo Rilis Gambar Erdogan Tersetrum di Bak Mandi, Pejabat Turki Murka

Charlie Hebdo meriilis kartun Erdogan menjelang pemilu Turki putaran kedua. Gambar tersebut memicu kemarahan pejabat Turki.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tuding Iran Retas Majalah Satir Prancis Charlie Hebdo

5 Februari 2023

Microsoft Tuding Iran Retas Majalah Satir Prancis Charlie Hebdo

Microsoft menuding tim peretas yang didukung pemerintah Iran mencuri dan membocorkan data pelanggan pribadi milik majalah satir Prancis, Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya

Kartun Khameini di Charlie Hebdo, Iran: Kami Tak Biarkan Prancis Lampaui Batas

5 Januari 2023

Kartun Khameini di Charlie Hebdo, Iran: Kami Tak Biarkan Prancis Lampaui Batas

Iran mengecam keras kartun Ayatollah Ali Khamenei yang diterbtikan oleh majalah satire Charlie Hebdo di Prancis.

Baca Selengkapnya

Charlie Hebdo Kartunkan Pemimpin Iran Ali Khamenei, Dubes Prancis Dipanggil

5 Januari 2023

Charlie Hebdo Kartunkan Pemimpin Iran Ali Khamenei, Dubes Prancis Dipanggil

Iran memanggil utusan Prancis di Teheran untuk memprotes kartun "menghina" Ali Khamenei di majalah satir Prancis Charlie Hebdo.

Baca Selengkapnya

Putin: Menghina Nabi Muhammad Pelanggaran Beragama, Bukan Kebebasan Berekspresi

25 Desember 2021

Putin: Menghina Nabi Muhammad Pelanggaran Beragama, Bukan Kebebasan Berekspresi

Putin angkat suara tentang penghinaan terhadap Nabi Muhammad. Bukan kebebasan berekspresi, menghina Nabi Muhammad adalah pelanggaran beragama.

Baca Selengkapnya

Ada Apa dengan Lionel Messi, PSG dan Taliban?

19 Agustus 2021

Ada Apa dengan Lionel Messi, PSG dan Taliban?

Media Prancis Charlie Hebdo mengeluarkan karikatur perempuan menggunakan burkak dengan nomor 30 yang akan digunakan Lionel Messi di PSG.

Baca Selengkapnya

Standar Ganda Macron Antara Poster Satire Adolf Hitler dan Kartun Nabi Muhammad

1 Agustus 2021

Standar Ganda Macron Antara Poster Satire Adolf Hitler dan Kartun Nabi Muhammad

Michel-Ange Flori, pengusaha yang memasang reklame satire gambar Macron bergaya Adolf Hitler, membandingkan kasusnya dengan kasus kartun Nabi Muhammad

Baca Selengkapnya

PM Pakistan Ajak Negara Muslim Tuntut Negara Barat Kriminalisasi Penistaan Agama

20 April 2021

PM Pakistan Ajak Negara Muslim Tuntut Negara Barat Kriminalisasi Penistaan Agama

PM Pakistan Imran Khan menyerukan negara-negara Muslim bekerja sama untuk memastikan pemerintah Barat mengkriminalisasi penistaan terhadap Islam.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.

Baca Selengkapnya