Ribuan warga mengikuti aksi berkabung bagi korban penyerangan majalah Charlie Hebdo di Lyon, Prancis, 7 Januari 2015. AP/Laurent Cipriani
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo di Prancis membuat warga Paris berkumpul di Place de la Republique, Paris, untuk melakukan aksi damai, Rabu, 7 Januari 2015. Salah satu peserta aksi ini adalah warga negara Indonesia yang sedang mengenyam pendidikan di Kota Paris.
"Saya adalah seorang jurnalis gaya hidup paruh waktu di sini, jadi saya dukung aksi damai demi kebebasan pers ini," kata Aishanatasha Adisasmita, 23 tahun, saat dihubungi Tempo, Kamis, 8 Januari 2015. (Baca juga: Sindir ISIS, 11 Pekerja Majalah Tewas Ditembak)
Mahasiswi S-2 jurusan komunikasi dalam bidang fashion ini menuturkan karikatur yang dibuat oleh Charlie Hebdo adalah suatu bentuk ekspresi yang seharusnya tak disalahartikan. Wanita yang juga besar dalam keluarga muslim itu menyayangkan dalih pelaku penembakan, yakni membalas dendam apa yang para kartunis buat terhadap Nabi Muhammad SAW. (Baca juga: Penyerang Charlie Hebdo: Ini Pembalasan Nabi!)
Saat penembakan, dia sedang berada di kampusnya. Dia lalu menuju rumah temannya yang terletak tepat di depan Place de la Republique. Ketika aksi damai dimulai, dia dan temannya ikut berunjuk rasa dengan pendemo lainnya. Sekitar 15 menit, dia ada di sana. (Baca juga: Ini Penyebab Kantor Media Charlie Hebdo Ditembaki)
Pada Rabu, 7 Januari 2017, sebelas orang tewas, di antaranya seorang jurnalis, dan sepuluh lainnya terluka dalam peristiwa penembakan di kantor Charlie Hebdo. Sebelum terjadi tembakan, Charlie Hebdo mencuit tentang kartun pemimpin kelompok militan Negara Islam (IS/ISIS), Abu Bakr al-Baghdadi, di Twitter. Majalah mingguan tersebut tercatat beberapa kali beroleh ancaman karena memuat karikatur yang menghina Nabi Muhammad SAW dan beberapa sketsa yang memunculkan kontroversi.