Anak-anak pengungsi Suriah, membuat lingkaran saat bermain bersama di sekolah darurat, yang didukung oleh UNICEF dan Asosiasi Beyond, di Zahle di lembah Bekaa, Libanon, 22 Oktober 2014. REUTERS
TEMPO.CO, Beirut - Sejumlah pria bersenjata di Suriah menangkap tiga serdadu Lebanon di dekat perbatasan. Penangkapan ini berlangsung beberapa hari setelah organisasi cabang Al-Qaeda, Front Nusra, mengeksekusi seorang polisi Lebanon.
Menurut Al Jazeera, tiga tentara Lebanon itu diambil paksa pada Ahad, 7 Desember 2014, di Kota Brital, Lembah Bekaa, tak jauh dari perbatasan Suriah. Para penculik selanjutnya menyusup ke pangkalan militer Lebanon.
Perang saudara di Suriah merembet hingga ke Lembah Bekaa, tempat kaum Sunni bermukim. Kaum Sunni ini mendukung upaya Presiden Bashar al-Assad yang melawan kaum Syiah pendukung Presiden Suriah. Kekerasan bersenjata juga berlangsung di kawasan ini, di mana angkatan bersenjata Lebanon turut berperang melawan para pejuang suriah, termasuk Front Nusrea serta Negara Islam Irak dan suriah (ISIS).
Pada Agustus 2014, pejuang dari Front Nusra dan ISIS menggempur Arsal, menyebabkan sedikitnya 17 tentara tewas. Mereka juga menangkap lebih dari 20 tentara dan polisi. Adapun pada Jumat, 5 Desember 2014, Front Nusra membunuh pejabat kepolisian Ali al-Bazzal.
Bazzal merupakan sandera perwira polisi keempat yang tewas dibunuh oleh para penculik. Sedangkan dua sandera lainnya mati dipenggal kepalanya.
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyebut dunia akan menjadi tempat yang lebih baik karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump "idiot."