Kasus Penembakan di Ferguson, Demo Semakin Memanas  

Reporter

Rabu, 26 November 2014 07:18 WIB

Seorang pengunjuk rasa berdiri didekat kebulan asap dari gas air mata yang dilontarkan polisi setelah para juri memutuskan tidak bersalahnya polisi penembak Michael Brown di Ferguson, Missouri, 25 November 2014. REUTERS/Adrees Latif

TEMPO.CO, Ferguson - Setidaknya 12 bangunan dibakar oleh massa yang mengamuk di Ferguson, Missouri, Amerika Serikat, menyusul keputusan juri untuk tidak mendakwa polisi yang menembak mati seorang remaja kulit hitam pada Agustus lalu. Sebagian besar bangunan hancur dan aksi kerusuhan serta penjarahan semakin merajalela. (Baca: Polisi Ferguson Tak Dituntut, Massa Mengamuk)

"Saya telah mendengar setidaknya 150 tembakan selama malam penjarahan terjadi. Bentrok antarwarga dengan polisi mengakibatkan puluhan orang terluka. Sedikitnya 29 orang sudah ditangkap," kata Kepala Kepolisian St Louis County, Jon Belmar, seperti dilaporkan Reuters, Selasa, 25 November 2014.

Meskipun tidak pendemo yang mengalami luka serius, massa makin tidak bisa dikendalikan. Menurut laporan Pengamanan Nasional, jumlah pendemo meningkat tajam dari 700 menjadi 2.200 orang. Bahkan, sejumlah aktivis merencanakan akan menggelar demo dengan lebih dari 130 kelompok yang siap mengepung Washington dan Kanada.

"Kami berada di pihak Michael Brown untuk memperjuangkan hal yang benar. Perjuangan kami belum berakhir," kata Pendeta Al Sharpton.

Seorang polisi bernama Darren Wilson menembak remaja kulit hitam Michael Brown pada 9 Agustus lalu. Wilson mengaku sedang duduk di kendaraan patrolinya ketika Brown mendekat dan memukul sang polisi. Selanjutnya, Wilson menembakkan 12 tembakan. (Baca: Lagi, Polisi AS Tembak Pria Kulit Hitam)

Beberapa saksi mata mengatakan Brown ditembak dan tewas dalam keadaan mengangkat tangan ke atas. Namun jaksa penuntut menyebut saksi mata mengubah kesaksian mereka, bahkan meralat dengan menyatakan mereka tak melihat langsung. Kasus ini membuat isu rasis antara warga kulit hitam di Amerika kembali memanas.

REUTERS | RINDU P. HESTYA

Berita Lain:
Voting Time, Jokowi Tekuk Presiden hingga Artis
Jokowi Kian Jauh Tinggalkan Obama di Polling Time
Polisi Ferguson Tak Dituntut, Massa Mengamuk

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya