3.000 Warga Korut Lari ke Korsel Setiap Tahun  

Reporter

Jumat, 21 November 2014 08:22 WIB

Pembelot Korut dan aktivis Korsel terbangkan balon plastik ke udara dengan kue cokelat selama reli terhadap ancaman Korut di Imjingak Pavilion, Panmunjom, Paju, Korea Selatan, 30 Juli 2014. (AP/Ahn Young-joon)

TEMPO.CO, Seoul - Manajer Tim Hak Asasi Manusia Korea Utara untuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Korea Selatan, Lee Yong-ken, mengatakan sebanyak 3.000 warga Korea Utara melarikan diri ke Korea Selatan setiap tahun. Ini terjadi sebelum Kim Jong-un berkuasa menggantikan ayahnya, yang meninggal akibat sakit pada 17 Desember 2011.

Setelah Kim Jong-un berkuasa, jumlah pelarian Korut ke Korea Selatan terus berlanjut. Kini, jumlahnya mencapai 27 ribu orang. Dari jumlah itu, 70 persennya adalah perempuan. Mereka bertaruh nyawa lari meninggalkan Korut karena kehidupan yang sangat berat dan kelaparan panjang.

“Hidup di Korea Utara semakin parah,” kata Lee Yong-ken dalam pertemuan dengan 19 jurnalis dari 19 negara yang mengikuti program kunjungan jurnalis internasional yang diselenggarakan Arirang TV di kantor Komnas HAM Korea Selatan, Seoul, 20 November 2014. (Baca: Perwira Wanita Korut Ungkap Pelariannya)

Menurut Lee, kelaparan parah dan kekurangan gizi akut dialami warga Korut di luar Ibu Kota Pyongyang. Mengutip laporan Badan Anak-anak Dunia (Unicef) baru-baru ini, 45 persen anak-anak Korut tidak bertumbuh secara wajar dan sekitar 80 persen anak-anak Korut di bawah usia 5 tahun kekurangan gizi akut. Hidup sengsara juga dialami sekitar 80-100 ribu tahanan politik yang ditempatkan di empat penjara politik mirip kamp konsentrasi Nazi.

Setibanya para pelarian di Korea Selatan, Lee menjelaskan, mereka terlebih dulu diberikan tempat tinggal (shelter), uang untuk hidup menunggu mendapatkan pekerjaan, serta pelatihan bahasa dan keterampilan untuk dapat bekerja di Korsel. Korsel juga menerapkan penyelidikan khusus untuk memastikan para pelarian bukanlah mata-mata Korut. Setelah itu mereka dapat mencari pekerjaan untuk dirinya sendiri dan menghidupi keluarganya yang ditinggalkan di desa-desa di Korut.

Dari 27 ribu pelarian inilah Komnas HAM Korsel mendapatkan informasi tentang situasi di dalam Korut. Komisi penyelidik untuk situasi HAM Korut yang dibentuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa juga menggali informasi dari mereka. Sayangnya, Korut membantah semua kesaksian dari ribuan warganya itu dan tak kunjung memberikan akses bagi tim penyelidik PBB untuk masuk ke negara tersebut guna memverifikasi kesaksian 27 ribu warganya itu. (Baca: PBB Kumpulkan Bukti Kekejaman Pemimpin Korea Utara)

MARIA RITA (Seoul)




Baca juga:
Taylor Swift Pecahkan Rekor Billboard

Deklarasi KMP, 'Turunkan Jokowi, Ganti Prabowo'

Geng Motor Perampok Sadis di Bekasi Diringkus

Cerita Ibunda Soal Miss Honduras yang Tewas Tragis

















Advertising
Advertising









Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya