G20 Diramaikan Aksi Demo Pembelaan Suku Aborigin

Reporter

Jumat, 14 November 2014 14:49 WIB

Pengunjuk rasa yang memakai topeng Perdana Menteri Australia Tony Abbot dan berpakaian seperti penyelamat pantai saat menyerukan kesetaraan global di tempat pertemuan G20, Brisbane, 14 November 2014. REUTERS/Jason Reed

TEMPO.CO, Brisbane - Ratusan pengunjuk rasa turun ke jalan di Brisbane, Australia, tepat saat para pemimpin dunia mulai berdatangan untuk menghadiri acara KTT G20 selama dua hari ke depan. Aksi protes ini dilakukan untuk menuntut keadilan atas meningkatnya kematian suku Aborigin di tahanan.

Dikutip dari Brisbane Times, Jumat, 14 November 2014, pendemo awalnya berkumpul di Roma Street Forum dan akan bergerak hingga ke CBD Brisbane. Jumlah mereka terus bertambah. Pendemo pun melakukan orasi menuntut keadilan bagi suku asli Australia itu.

Polisi telah memblokir jalan-jalan kota sejak pawai dilakukan pagi tadi. Pejabat meminta para polisi meminimalkan dan menghindari aksi kekerasan semaksimal mungkin.

Polisi spesialis negosiator telah disiagakan untuk menjaga agar pawai ini tidak berlangsung rusuh. Mereka membaur dengan para pendemo sebagai reporter atau polisi preman. (Baca: Sambut G20, 'Pemimpin Negara' Piknik Bersama)

"Para polisi perunding ini sedang mencari kemungkinan adanya niatan kekerasan dalam kerumunan. Saat ini kondisi masih baik-baik saja," kata seorang pendemo, Darran Williams.

Williams menjelaskan bahwa isu kematian di dalam tahanan adalah masalah yang paling krusial dalam komunitas itu. Namun rekan-rekannya telah diingatkan untuk tidak emosi dan jangan terpancing amarah.

"Orang-orang ini ingin melawan, tapi kekerasan bukan pilihan. Kami tahu ada kejahatan di balik hukum negara, tapi kami perlu Australia bekerja bersama kami, bukan melawan," kata Williams. (Baca: Jelang G20, Obama Diancam Dibunuh)

Selama pawai berlangsung, para pengunjuk rasa meneriakkan agar menegakkan keadilan bagi anggota suku yang diperlakukan tidak adil. Pawai telah berhenti di Herschel Street dan akan menjadi tempat berkumpul para pendemo untuk dua hari ke depan.

"Kami ingin memberi tahu pemerintah G20 bahwa ada kematian di dalam tahanan. Kami ingin mereka ikut memberikan panduan kepada pemerintah Australia," kata seorang pendemo.

Warga Aborigin hanya 2,5 persen dari seluruh penduduk di Australia. Sejak tahun lalu, sebanyak 26 persen dari seluruh tahanan di Negeri Kanguru itu adalah warga Aborigin. Belakangan ini, banyak laporan yang menyebutkan tahanan Aborigin tewas di sel karena penyebab yang disengaja.

RINDU P. HESTYA | BRISBANE TIMES











Berita Lain:
Malaysia Kuasai 3 Desa, Pemda Nunukan Pasrah
Ahok Didukung MUI Asal...
Cara Jokowi Jadikan Indonesia Poros Maritim

Advertising
Advertising
G20

Berita terkait

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

11 hari lalu

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, investasi untuk mewujudkan transisi energi sangatlah besar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

57 hari lalu

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

Ekonom senior UI Faisal Basri menentang rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo: Indonesia Anggota G20 tapi Masih Ada Rakyat Hidup Susah

57 hari lalu

Prabowo: Indonesia Anggota G20 tapi Masih Ada Rakyat Hidup Susah

Prabowo mengatakan, Indonesia yang merupakan anggota G20 negara dengan perekonomian terbesar dunia tidak boleh membiarkan ada rakyat hidup susah

Baca Selengkapnya

Prabowo: Indonesia Anggota G20, Jangan Sampai Rakyatnya Hidup Susah

57 hari lalu

Prabowo: Indonesia Anggota G20, Jangan Sampai Rakyatnya Hidup Susah

Prabowo menilai pemerintah harus menjadi pemimpin yang melindungi rakyatnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Korban Tewas Konflik Israel-Palestina per 4 Maret 2024 Mencapai 31 Ribu Jiwa,

57 hari lalu

Jumlah Korban Tewas Konflik Israel-Palestina per 4 Maret 2024 Mencapai 31 Ribu Jiwa,

Jumlah korban tewas akibat konflik Israel-Palestina melonjak tajam dalam kurun tiga bulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

59 hari lalu

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD, Bahas Akselerasi Keanggotaan Penuh Indonesia

2 Maret 2024

Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD, Bahas Akselerasi Keanggotaan Penuh Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Bertemu dengan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann di So Paulo, Brasil.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Hadiri G20 FMCBG di Brasil, Duduk Bersama Bahas Pemulihan Ekonomi Global

2 Maret 2024

Sri Mulyani Hadiri G20 FMCBG di Brasil, Duduk Bersama Bahas Pemulihan Ekonomi Global

Sri Mulyani Indrawati terbang ke Brasil untuk menghadiri pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG). Mereka membahas isu-isu yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi global

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Presiden World Bank Ajay Banga, Bahas Kredit Karbon hingga Dana Investasi Iklim

1 Maret 2024

Sri Mulyani Bertemu Presiden World Bank Ajay Banga, Bahas Kredit Karbon hingga Dana Investasi Iklim

Menkeu Sri Mulyani bertemu dengan Presiden Bank Dunia atau World Bank, Ajay Banga di tengah rangkaian agenda G20 di Brasil. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Hadiri G20, Sri Mulyani Nilai Perekonomian RI Mirip dengan Brasil

29 Februari 2024

Hadiri G20, Sri Mulyani Nilai Perekonomian RI Mirip dengan Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan adanya kemiripan perekonomian antara Indonesia dan Brasil. Apa saja?

Baca Selengkapnya