TEMPO.CO, Beijing - Presiden Joko Widodo, dalam lawatannya ke Beijing, Cina, Senin pagi, 10 November 2014, melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Westin, Beijing, itu, Jokowi tidak memakai batik, melainkan jas hitam, kemeja, dan dasi.
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan Jokowi mengenakan jas karena mengikuti ketentuan protokol kepresidenan Amerika Serikat. Apalagi pertemuan itu atas undangan pihak Amerika Serikat. "Mengikuti protokol tuan rumah," kata Andi kepada Tempo di Beijing, Senin, 10 November 2014.
Dalam pertemuan dengan Obama itu, Jokowi menggunakan bahasa Indonesia, yang dibantu seorang penerjemah. Obama juga menggunakan bahasa Inggris, yang juga didampingi penerjemah.
Jokowi didampingi oleh beberapa menteri dalam pertemuan dengan Obama. Di antaranya Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, dan Wakil Ketua DPD Kanjeng Ratu Hemas.
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
2 jam lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.