Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengungkapkan kepada parlemen di Canberra bahwa satelit telah menangkap dua benda yang diduga berkaitan dengan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang (20/4). Pesawat penyelamat Australia dikirimkan untuk menyelidiki dua benda yang terapung di Samudra Hindia tersebut. REUTERS/Australian Broadcasting Corporation via Reuters TV
TEMPO.CO, Beijing: Perdana Menteri Australia Tony Abbott bersumpah akan bicara blakblakan dengan Presiden Russia Vladimir Putin di APEC, Beijing, Cina, untuk memastikan Putin sungguh-sungguh menyelidiki insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17. Hal ini pun langsung ditanggapi oleh Rusia.
"Presiden Vladimir akan menggelar pertemuan formal dengan Perdana Menteri Tony Abbott di Beijing 11 November nanti. Tetapi, ini akan singkat," ucap konsultan politik luar negeri Putin, Yury Ushakov, sebagaimana dikutip dari News.com, Sabtu, 8 November 2014. (Baca: Investigator MH17: Jatuh Dihantam Benda yang Cepat)
Pemerintah Australia sudah berkali-kali mendesak Putin untuk menyelesaikan investigasi insiden pesawat MH17 pada 17 Juli lalu yang diduga ditembak jatuh oleh milisi Ukraina pro-Rusia. Sebanyak 298 orang menjadi korban dalam insiden tersebut dan 28 di antaranya adalah warga Australia. (Baca: Australia Akan Dirikan Kedutaan di Ukraina)
Investigasi MH17 belum usai dan bahkan tak ada kabarnya. Oleh karenanya, Abbott ingin meminta langsung penjelasan dari Putin di APEC, gelaran internasional yang mereka ikuti. (Baca: 26 Jasad Korban MH17 Belum Teridentifikasi)
"Saya mewakili negara, warga kami yang tewas. Dengan segala rasa kemanusiaan, saya ingin menagih janji Presiden Rusia bahwa keadilan akan ditegakkan (dalam kasus ini)," ucap Abbott di Melbourne sebelum APEC.