Ukraina Kirim Pasukan Tambahan ke Timur  

Reporter

Rabu, 5 November 2014 19:06 WIB

Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk, berdiri diatas kendaraan perang saat menginspeksi di markas militer di Lviv, barat Ukraina, 22 Oktober 2014. AP/Andrew Kravchenko

TEMPO.CO, Kiev – Presiden Ukraina Petro Poroshenko memerintahkan pengiriman pasukan tempur tambahan ke wilayah timur guna menghadapi gerakan para pemberontak yang telah menguasai sejumlah teritori negara. “Unit pasukan tambahan itu untuk mempertahankan kota-kota yang masih dikuasai pemerintah dan menghadapi kemungkinan serbuan pemberontak,” ujar Poroshenko, Selasa, 4 November 2014.

Sikap keras Poroshenko tersebut disampaikan setelah para pejabat keamanan Ukraina mengeluh bahwa Rusia telah mengintensifkan pengiriman pasukan dan peralatan militer kepada pemberontak separatis dalam beberapa pekan ini. Namun demikian tudingan pejabat Ukraina itu dibantah Moskow.

“Kami telah membentuk unit-unit baru pasukan tempur guna menghadapi kemungkinan serangan di kawasan Mariupol, Berdyansk, Kharkiv, serta daerah di sebelah utara Luhansk dan Dnipropetrovsk,” tutur Poroshenko sebagaimana disampaikan dalam website presiden.

Ketegangan kian meningkat sejak akhir pekan ini ketika pemberontak menggelar jajak pendapat yang berisi kutukan terhadap Barat dan Ukraina yang dianggap melakukan tindakan melawan hukum dan sumber ketidakstabilan wilayah. Ukraina dan sejumlah pemerintahan Barat mengatakan bahwa jajak pendapat pada Ahad, 2 November 2014, sangat membahayakan gencatan senjata yang telah disepakati. Sebaliknya Rusia sangat mendukung pemilihan umum di wilayah tersebut.

Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan sikap ketidaknyamanannya atas apa yang dia sebut sebagai peran Rusia dalam konflik internal di Ukraina. Menurut Merkel, Selasa, 4 November 2014, tidak alasan bagi Uni Eropa untuk memberikan sanksi kepada Moskow.

Merkel mengatakan dia berharap ada solusi diplomatik untuk memecahkan krisis Ukraina tetapi, dia menambahkan, pemungutan suara menunjukkan betapa sulitnya memegang kesepakatan yang telah dibuat jika kita melihat ada pemilihan umum melanggar hukum.

Pada Selasa pagi, 4 November 2014, waktu setempat, pemimpin sparatis di Donetsk, Alexander Zakharchenko, 38 tahun, diambil sumpahnya sebagai pemimpin di kawasan tersebut. Dia dilantik di sebuah gedung di Kota Donetsk, daerah yang dikuasai oleh sparatis Republik Rakyat Donetsk, dengan penjagaan sangat ketat.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita lain:
Jokowi Gandeng 20 Investor Infrastruktur
Sebelum Jadi Menteri, Kekayaan Jonan Rp 23 Miliar
Raden Nuh @TrioMacan2000 Akui Terima Rp 300 Juta

Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya