Letnan Kolonel Yacouba Isaac Zida, ditunjuk sebagai presiden Burkina Faso, usai pengunduran diri presiden Blaise Compaore. REUTERS/Joe Penney
TEMPO.CO, Place de la Nation - Presiden sementara Burkina Faso, Letnan Kolonel Isaac Zida, mengatakan militer akan segera menyerahkan kekuasaan pemerintahan transisi dan menunjuk seorang kepala negara. "Kami akan bergerak cepat, tapi mesti hati-hati untuk menghindari kesalahan agar negara kami tidak hancur," kata Zida, Senin, 3 November 2014.
"Kami di sini bukan untuk merebut kekuasaan, tetapi membantu negara keluar dari situasi seperti ini," ucapnya seraya menambahkan bahwa kepala negara akan dipilih menyusul pembicaraan dengan berbagai kelompok.
Pernyataan Zida itu dikeluarkan setelah muncul perdebatan keras dalam sebuah pertemuan pada Ahad-Senin, 2-3 November 2014, antara Zida dan pemimpin oposisi, menyusul penunjukan dirinya yang ditolak oleh ribuan orang di Place de la Nation. Dalam penunjukan tersebut, Zida tidak menyebutkan secara khusus siapa pemimpin yang bakal memimpin negara.
Adapun Dewan Keamanan dan Perdamaian Uni Afrika, Senin, 3 November 2014, memutuskan untuk memberi kesempatan kepada militer selama dua pekan guna mengembalikan negara sesuai dengan konstitusi atau bakal mendapatkan sanksi.
"Kami meminta kepada pasukan angkatan bersenjata untuk menyerahkan kekuasaan kepada otoritas sipil dan dewan dalam waktu dua pekan," kata Simeon Oyono Esono, Komandan Dewan Keamanan dan Perdamaian Uni Afrika, Senin, 3 November 2014, di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa.
Banjir Bandang Lenyapkan Ribuan Rumah di Burkina Faso
3 September 2009
Banjir Bandang Lenyapkan Ribuan Rumah di Burkina Faso
Lima orang tewas dan 150 ribu orang kehilangan tempat tinggal di Burkina Faso pada hari Rabu. Hujan deras yang mengguyur memicu banjir di Afrika Barat itu.