Surat Reyhaneh Jabbari, Korban yang Dihukum Mati  

Reporter

Rabu, 29 Oktober 2014 08:37 WIB

Sejumlah aktivis perempun dari kelompok hak asasi wanita melakukan aksi protes menentang eksekusi terhadap seorang wanita Iran, di luar gedung Kedutaan Besar Iran di Berlin, Jerman, Senin 27 Oktober 2014. Reyhaneh Jabbari, 26 tahun, tahanan pembunuhan seorang pria yang mencoba melecehkannya dihukum gantung di Teheran, Iran, Sabtu lalu. REUTERS/Fabrizio Bensch

TEMPO.CO, Tehran - Reyhaneh Jabbari, seorang wanita Iran yang dihukum gantung karena membunuh pria yang memperkosanya, meninggalkan surat perpisahan untuk ibunya, Sholeh Parava. Dalam surat itu, Jabbari meminta agar semua organ tubuhnya disumbangkan untuk orang-orang yang membutuhkan. (Baca: Korban Pemerkosaan, Wanita Iran Malah Dihukum Gantung)

"Saya tidak ingin membusuk di dalam tanah. Saya tidak ingin mata dan hati saya berubah menjadi debu. Saya mohon, setelah dihukum gantung, berikan jantung, ginjal, mata, tulang, dan apa pun yang dapat ditransplantasikan kepada orang yang membutuhkan sebagai hadiah," tulis Jabbari dalam suratnya yang diterjemahkan oleh Dewan Nasional Perlawanan Iran, seperti dilaporkan The Telegraph, Senin, 27 Oktober 2014.

Sebelum dieksekusi, Jabbari dipenjara selama tujuh tahun. Jabbari dituduh membunuh Morteza Abdolali Sarbandi, pria yang memperkosanya, dengan sebuah pisau lipat. Namun, wanita 26 tahun itu yakin Sarbandi dibunuh oleh orang lain setelah memperkosa dirinya.

Keputusan menjatuhkan hukuman mati kepada Jabbari diberikan hakim pada akhir September lalu. Sabtu lalu, Jabbari akhirnya dihukum gantung dan menurut laporan akan dimakamkan di makam penjara Evin Prison atau Shahr-e Ray.

"Ibuku, Sholeh tersayang. Jangan menangis. Situasi ini sungguh tidak adil untuk saya, tapi pengadilan Allah adalah yang paling adil. Mari kita lihat apa yang Allah inginkan. Aku ingin memelukmu sampai akhir hidup. Aku sangat mencintaimu," tulis Jabbari dalam suratnya bertanggal 1 April 2014.

Keputusan hakim sebenarnya telah diportes oleh Amnesty International. Sebuah petisi internasional telah mengumpulkan 200 ribu tanda tangan yang mengecam rencana putusan pengadilan Iran saat itu. Namun, efek petisi ini hanya sementara karena hanya mampu menunda eksekusi Jabbari yang harusnya dilakukan pada April lalu.

RINDU P. HESTYA | THE TELEGRAPH

Berita Lain:


Setop Selfie demi Kesehatan Anda
Dalam 24 Jam, KPK Spanyol Tangkap 51 Koruptor
Bahaya Ebola, Australia Setop Berikan Visa Migrasi

Berita terkait

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

15 Oktober 2017

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

10 Oktober 2017

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .

Baca Selengkapnya

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

4 Oktober 2017

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.

Baca Selengkapnya

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

30 Agustus 2017

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

27 Agustus 2017

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.

Baca Selengkapnya

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

16 Agustus 2017

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

10 Agustus 2017

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media

Baca Selengkapnya

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

10 Agustus 2017

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya

Baca Selengkapnya

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

21 Juli 2017

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.

Baca Selengkapnya

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

17 Juli 2017

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.

Baca Selengkapnya