Sulit Dapatkan Dana Bantuan untuk Penderita Ebola  

Reporter

Selasa, 21 Oktober 2014 13:08 WIB

Petugas kesehatan melakukan pengangkatan jenazah korban virus ebola di Freetown, Sierra Leone, 15 Oktober 2014. REUTERS/Josephus Olu-Mammah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik jejaring sosial Facebook, Mark Zuckerberg, pekan lalu mendonasikan US$25 juta untuk membantu pemulihan ebola bagi pasien dan keluarganya. Zuckerberg juga memberikan hadiah kepada Centers for Disease Control and Prevention, yang telah menjadi organisasi nonprofit Amerika Serikat yang menyalurkan dana dalam peristiwa krisis kemanusiaan dunia ini.

Dibandingkan dengan bantuan untuk bencana kemanusiaan yang lain, dana untuk korban ebola lebih sedikit dan badan pencari dana bantuan pun seakan-akan tidak bergerak. Pasca-peristiwa terorisme pada 2001 di World Trade Center, Amerika Serikat banyak menyumbangkan dana bantuannya untuk kemanusiaan. Amerika menyumbang miliaran dolar saat tsunami 2004 menghancurkan negara-negara di sekitar Samudra Hindia. Mereka juga menyumbang bagi korban tsunami dan bencana nuklir di Jepang pada 2011, gempa Haiti 2010, dan banyak lainnya.(Baca:Tak Takut Tertular, Obama Cium Suster Pasien Ebola)

Dilansir dari New York Times pada 20 Oktober 2014, menurut pejabat amal dan ahli tentang dana bantuan, krisis ebola berbeda. Namun mereka sulit menjelaskan perbedaan itu secara spesifik. Mungkin krisis ini tidak memiliki drama visual seperti bencana alam lain. Atau mungkin lebih sulit bagi pendonor untuk memahami akan digunakan untuk apa uang mereka. Terlebih ketika banyak korban ebola tidak selamat, seolah-olah bantuan mereka akan sia-sia. Ini berbeda dengan kasus bencana alam yang jelas membutuhkan dana untuk pembangunan. Dana bantuan mereka jelas digunakan untuk pembangunan, penyediaan makanan, pakaian, dan lain-lain. (Baca: WHO: Wabah Ebola di Eropa Tidak Bisa Dihindari)

Lembaga donor pun kesulitan mencari dana bantuan hingga September lalu saat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan krisis ebola bukan hanya soal krisis kemanusiaan, namun juga sudah memasuki krisis perdamaian dan kemanusiaan dunia.

Tercatat dana bantuan untuk ebola yang masuk di lembaga Dokter Lintas Batas sejumlah US$ 31,5 juta dari sumbangan pribadi dan US$ 7,3 juta dari pemerintah Amerika Serikat.(Baca:Ebola Mulai Serang Eropa)


INTAN MAHARANI | THE NEW YORK TIMES




Baca juga:
Hari Pertama, Jokowi Tidur di Istana Merdeka
Beda Gaya SBY dan Jokowi Memilih Menteri
Hari Pertama Kerja, Jusuf Kalla Terima Tamu Asing
Jokowi Diminta Ganti Calon Menteri Bermasalah

Berita terkait

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

10 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

17 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

29 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

32 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

36 hari lalu

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

36 hari lalu

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

37 hari lalu

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

39 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

50 hari lalu

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

WhatsApp meluncurkan paket stiker terbarunya di Indonesia berkaitan dengan bulan Ramadan. Begini cara downlioad stiker WhatsApp edisi Ramdan.

Baca Selengkapnya

Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

50 hari lalu

Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

Jurnalis foto terkenal Palestina asal Gaza, Motaz Azaiza, memposting di akun X-nya bahwa dia telah dilarang di Facebook.

Baca Selengkapnya