Pria Ini Tak Punya Peralatan Elektronik

Reporter

Jumat, 17 Oktober 2014 10:05 WIB

Peter Lloyd, pria yang mengalami electromagnetic hypersensitivity (EHS), kondisi di mana ia tidak bisa berdekatan dengan perangkat elektronik. Mirror.co.uk

TEMPO.CO, Cardiff - Peter Lloyd adalah salah satu pemuda yang tinggal di Cardiff, Inggris. Meski hidup di negara maju, Peter tidak bisa merasakan teknologi di sekitarnya. Hal ini disebabkan karena Peter mengalami penyakit langka bernama electromagnetic hypersensitivity (EHS), kondisi di mana ia tidak bisa berdekatan dengan perangkat listrik, termasuk ponsel, TV, dan kamera.

"Pengalaman pertama saya adalah saat saat berusia 20-an. Saat itu pandangan saya kabur dan pusing saat melihat layar komputer. Saya seperti mati rasa, tidak bisa berpikir dan bicara. Saat itulah saya sadar bahwa tubuh saya sangat sensitif dengan perangkat elektronik," kata Peter, seperti dilaporkan Mirror.co.uk, Kamis, 16 Oktober 2014.

Dengan kondisi tersebut, pria 42 tahun ini menghabiskan hidupnya di rumah. Ia tidak bisa berjalan ke luar karena frekuensi rendah dari ponsel atau sinyal WiFi akan membuatnya pusing. Bahkan, saat jurnalis Mirror ingin mengambil foto Peter, mereka tidak boleh menggunakan lampu flash dan menggunakan kamera sekali pakai. (Baca: Kondisi Langka, Bayi Ini Bisa Terbakar Sendiri)

Ketika malam tiba, Peter akan menyalakan lilin organik di sekitar kamarnya. Beruntung adiknya, Stephen, selalu membantu Peter. Stephen juga meminta salah satu anggota parlemen setempat untuk membantu mengkampanyekan pembuatan pondok kayu yang aman untuk kakaknya dan penderita EHS lainnya.

"Saya sudah membaca banyak artikel untuk mencari informasi tentang gejala ini. Sebenarnya saya ingin mencoba bertahan dari penyakit ini, tapi kondisinya semakin buruk," kata Peter.

Sebutan EHS semakin dikenal pada 1989 untuk menggambarkan sensitivitas penderita pada energi magnetik dan medan listrik. Pada 1930-an, istilah EHS juga diberikan pada orang yang sensitif pada gelombang radio dan radar militer

Sensitivitas pasien EHS dilaporkan semakin kuat sejak 1980 pada ponsel dan perangkat nirkabel. Bahkan, pada awal 2000, pasien EHS juga mulai peka terhadap sinyal WiFi. Hingga saat ini, masih sedikit dokter yang paham tentang cara pencegahan dan pengobatan untuk pasien EHS.




RINDU P. HESTYA | MIRROR.CO.UK




Berita Lain:
Rehana, Pembasmi ISIS, Dikabarkan Tewas
Ratusan Pejuang ISIS di Kobane Tewas Dibom AS
29 Tahun Dibui, Pria AS Ini Ternyata Tak Bersalah

Berita terkait

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

9 Oktober 2017

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

Inggris telah melakukan persiapan militer untuk menghadapi kemungkinan Perang Dunia III?yang dipicu?Korea Utara?

Baca Selengkapnya

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

22 September 2017

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

Inggris tantang wisatawan bernyali untuk berburu hantu di
/>
penjara paling angker, Shepton Mallet.

Baca Selengkapnya

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

20 Agustus 2017

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

Beberapa orang di Inggris benar-benar berpikir bahwa menara jam Big Ben akan diganti namanya menjadi Massive Mohammed.

Baca Selengkapnya

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

4 Agustus 2017

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

Rtu Elizabeth II meminum alkohol sejak sebelum makan siang

Baca Selengkapnya

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

29 Juli 2017

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

Charlie Gard, bayi usia 11 bulan yang telah menyedot perhatian sejumlah pemimpin dunia dan masyarakat internasional akhirnya meninggal

Baca Selengkapnya

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

27 Juli 2017

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

Pengalaman sebagai pilot helikopter ambulans membuat Pangeran William sangat peduli pada kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

22 Juli 2017

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.

Baca Selengkapnya

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

21 Juli 2017

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

Sebuah keluarga Inggris mengklaim diusir dari sebuah pesawat karena sang ayah memiliki tato di wajah.

Baca Selengkapnya

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

17 Juli 2017

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

Davis direncanakan bertemu negosiator Brexit dari Uni, Eropa Michel Barnier, dalam perundingan yang berlangsung selama empat hari di Brussels.

Baca Selengkapnya

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

7 Juli 2017

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

Seorang nenek di Inggris mendedikasikan tubuhnya dengan 20 tatto bergambar pelatih Manchester United, Jose Mourinho.

Baca Selengkapnya