Polisi Malaysia memeriksa lokasi ledakan granat di kawasan Sun Complex di Jalan Bukit Bintang, Kuala Lumpur, 9 Oktober 2014. STR/AFP/Getty Images
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Satu orang meninggal dari 13 orang lainnya luka-luka dalam ledakan bom di sebuah pub di Sun Complex, Malaysia, Kamis, 9 Oktober 2014. Menurut laporan polisi, korban berusia antara 20 hingga 40 tahun dan berkebangsaan Cina, Thailand, dan Singapura.
"Kami yakin ledakan itu berasal dari granat tangan yang ditempatkan di bawah mobil yang terparkir di depan pub. Satu orang yang meninggal adalah joki mobil setelah mengalami luka serius," kata Kepala Polisi Kuala Lumpur, Tajudin Mohamda Isa, seperti dilaporkan Channel News Asia.
Korban yang selamat segara dibawa ke Rumah Sakit Kuala Lumpur dan Rumah Sakit Tung Shin. Hingga saat ini, polisi masih membatasi akses masuk ke lokasi kejadian karena diduga ada kemungkinan ledakan susulan.
Polisi melaporkan, granat tangan ini bukan yang seperti digunakan oleh militer atau polisi Malaysia. Belum diketahui apa motif dan siapa pelaku yang melakukan aksi ini. Namun, polisi mencurigai salah satu geng preman sebagai pelakunya yang sengaja menargetkan korban yang sudah meninggal.
Setidaknya empat mobil juga rusak akibat ledakan itu. Polisi juga menemukan sebuah granat tangan di bawah mobil lain di depan pub. Kasus ini masih diselidiki polisi.
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.