Mayang Sempat Mengajak Kekasihnya ke Lampung

Reporter

Selasa, 7 Oktober 2014 08:41 WIB

Mayang Prasetyo. Facebook.com

TEMPO.CO, Brisbane - Nining Sukarni terkejut saat anaknya, Mayang Prasetyo, dikabarkan tewas setelah dimutilasi oleh kekasihnya sendiri, Marcus Peter Volke, di apartemen milik Volke di Brisbane, Australia. Sukarni terpukul kehilangan Febri, panggilan Mayang, yang merupakan anak sulungnya. Ia tak menyangka niat Mayang merantau untuk menafkahi keluarga justru berakhir tragis.

"Dia adalah tulang punggung keluarga. Setiap hasil gajinya selalu di kirim ke rumah untuk adik-adiknya agar bisa tetap bersekolah," kata Sukarni dari Lampung dalam wawancara khusus kepada Courier Mail, Senin, 6 Oktober 2014. (Baca: Dibunuh, Jaringan Prostitusi Mayang Diselidiki)

Sukarni mengatakan dia terakhir berkomunikasi dengan Mayang pada Kamis lalu. Dalam obrolan itu, Mayang bercerita bahwa ia dalam kondisi baik-baik saja. Kepada Courier Mail, Sukarni menuturkan bahwa Mayang dan Volke sempat datang ke Lampung pada Agutsus 2013 untuk meminta restu akan menikah di Eropa. Kepada ibunya, Mayang mengaku "bosan" tinggal di Brisbane dan lebih memilih Bali, di mana ia dan Volke juga sudah memiliki rumah. (Baca: WNI Korban Pembunuhan di Australia Diduga Transgender)

"Febri tidak merasa seperti di rumah saat tinggal di Brisbane. Akhirnya ia memilih untuk memlihara anak anjing bulan lalu agar merasa lebih nyaman. Saya ingatkan pada Febri agar tetap akur dengan Volke dan jangan berkelahi," kata Sukarni, yang menilai Mayang adalah orang yang cemburuan dan temperamental.

Mayang ditemukan tewas pada Sabtu lalu setelah sejumlah warga melaporkan bau yang menyengat dari apartemen Volke. Bau busuk sudah tercium sejak Kamis lalu, tapi semula warga mengira bau itu berasal dari pembuangan air.

Setelah menerima laporan, polisi langsung memeriksa apartemen Volke. Benar saja, di dapur polisi menemukan tubuh Mayang telah tercerai berai. Beberapa bagiannya bahkan ada di dalam panci di atas kompor.

Volke kemudian ditemukan tewas beberapa ratus meter dari lokasi kejadian. Berdasarkan luka pada lehernya, polisi menduga Volke bunuh diri. (Baca: Pacar Mayang Aktivis Anti-Kekerasan pada Perempuan)

RINDU P. HESTYA | COURIER MAIL

Berita Lain:
WNI Korban Pembunuhan di Australia Diduga Transgender
WNI Jadi Korban Mutilasi Pacarnya di Australia
Alex Younger, Bos Baru Intelijen Inggris MI6



Berita terkait

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.

Baca Selengkapnya

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.

Baca Selengkapnya

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.

Baca Selengkapnya

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.

Baca Selengkapnya

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.

Baca Selengkapnya

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca Selengkapnya

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.

Baca Selengkapnya