Seorang seniman memberikan cetakan tangannya disebuag papan saat berkampanye melawan visus ebola di sekolah Anono, Abidjan, 26 September 2014. REUTERS/Luc Gnago
TEMPO.CO, Nimba - Kepanikan menyebar di Afrika setelah sebuah laporan menyebutkan dua korban ebola telah bangkit dari kuburnya. Kedua korban yang berjenis kelamin wanita itu berusia 40-an tahun dan 60-an tahun serta tinggal di lokasi terpisah di Nimba, Liberia.
Mengutip laporan Mirror.co.uk, Kamis, 25 September 2014, sebuah surat kabar lokal, New Dawn Nimba County, mengabarkan bahwa kedua korban telah bangkit dari kematiannya dan kini berada di antara warga yang masih hidup, sehingga menyebabkan kepanikan dan ketakutan di tengah penduduk setempat.
Surat kabar ini melaporkan, kedua korban adalah Dorris Quoi dan Ma Kebeh. Keduanya bangkit saat mereka hendak dibawa ke pemakaman. Surat kabar ini mengabarkan bahwa Ma Kebeh sebelumnya berada di sebuah ruangan selama dua malam tanpa makanan dan obat-obatan karena diduga kuat telah mati akibat wabah ebola.
Sejak wabah ebola menyerang Nimba County, kata New Dawn Nimba County, ini merupakan insiden pertama korban meninggal dapat bangkit kembali. Belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang mengenai kejadian ini.
Wabah ebola telah menewaskan hampir 3.000 orang tahun ini setelah menyerang lima negara di Afrika Barat. Saat ini diperkirakan ada sekitar 5.800 orang yang terinfeksi ebola. (Baca: WHO: Hampir 3.000 Orang Meninggal Akibat terinfeksi Ebola)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa jumlah orang yang terinfeksi ebola bisa mencapai 20.000 pada awal November mendatang jika langkah-langkah untuk memberantas ebola tidak dipercepat. (Baca: Minim Fasilitas, Ebola Bisa Serang 20 Ribu Orang)