Myanmar Melepas 109 Tentara Anak

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 25 September 2014 21:13 WIB

Ribuan pengungsi Myanmar menuju perbatasan Myanmar Cina di Nansan, Yunnan (31/8). Mereka mulai kembali ke negaranya setelah tentara Myanmar mengalahkan pemberontakan sekelompok etnis. Foto: AP Photo/Ng Han Guan

TEMPO.CO, Naypyidaw -Myanmar kembali membebaskan 109 anak-anak dan remaja dari angkatan bersenjatanya. Keputusan ini berlangsung dalam sebuah upacara resmi yang dihadiri Menteri Pertahanan Myanmar Letnan Jenderal Wai Lwin. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan sebelumnya. Pada Agustus lalu, Myanmar melepas 91 anak dan remaja dari militer.


“Semakin banyak anak yang keluar dari Tatmadaw (militer Myanmar) merupakan indikasi keseriusan Myanmar untuk mengakhiri praktik buruk merekrut dan menggunakan anak sebagai tentara,” kata Renata Lok-Dessallien, Koordinator Bantuan Kemanusiaan PBB di Myanmar, Kamis 25 September 2014.


Upaya membebaskan anak-anak dari militer mulai berlangsung setelah pemerintah baru Myanmar dan Tatmadaw menandatangani perjanjian dengan PBB pada Juni 2012. Sebanyak 472 anak-anak dan remaja Myanmar telah dilepaskan dari militer sejak saat itu.


Sementara Bertrand Bainvel, perwakilan UNICEF, badan PBB yang mengurusi anak-anak di Myanmar mengatakan kesepakatan bersama antara PBB dan militer Myanmar memberikan akses bagi satuan tugas untuk memantau fasilitas militer dan membuat kebijakan baru yang mencegah perekrutan anak di level batalion.


“Mengakhiri perekrutan tentara anak sangat penting bagi Myanmar yang ingin melindungi hak-hak mereka,” ujar Bainvel.


Advertising
Advertising

Keberadaan tentara anak menurut Bainvel, juga menghalangi keinginan Myanmar untuk meningkatkan profesionalitas militernya. Selama 49 tahun terakhir, Myanmar masuk dalam daftar Sekretaris Jenderal PBB sebagai negara yang menggunakan tentara nak, baik oleh militer maupun pemberontak.


“Bila langkah ini terus berlanjut, kesempatan untuk bekerja sama dengan militer negara lain semakin terbuka,” ucap dia.


PBB juga menyuarakan keprihatinan bahwa tujuh kelompok pemberontak etnis bersenjata di negara itu terus merekrut anak-anak ke dalam barisan mereka dan menyerukan penhentian praktek itu. “Tidak mungkin membangun Myanmar baru tanpa mengakhiri perekrutan anak-anak oleh kelompok bersenjata,” tutur Bainvel.


MYANMAR TIMES | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI


Berita terpopuler lainnya:
Wartawati Tempo Dilecehkan Simpatisan FPI
FPI Minta Ahok Jaga Mulut
Soal Gantung Diri di Monas, Anas: Siapa Bilang?
Adnan Buyung: Jaksa Penuntut Anas Bodoh

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya