TEMPO.CO, Stockholm - Pembocor rahasia dokumen intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden, terpilih sebagai salah satu pemenang Right Livelihood Award 2014. Penghargaan ini juga sering disebut sebagai "Nobel Alternatif".
Ia terpilih bersama Alan Rusbridger, redaktur harian Inggris The Guardian, yang menulis laporan bersambung tentang pengintaian pemerintah AS yang didasarkan pada dokumen yang dibocorkan Snowden tersebut. (Baca: Snowden Boleh Tinggal di Rusia Tiga Tahun Lagi)
Mengutip laporan BBC hari ini, panitia ajang pemberian penghargaan itu menyebutkan hadiah ini diberikan kepada Snowden atas "keberanian dan keahliannya membongkar pengintaian negara yang tak terbayangkan yang melanggar dasar demokrasi dan hak-hak konstitusional".
Adapun Rusbridger diberi penghargaan karena dinilai "membangun media yang didedikasikan pada jurnalisme, bertanggung jawab terhadap kepentingan umum, dan membongkar praktek buruk yang dilakukan perusahaan dan pemerintah." (Baca: Karya Jurnalis Guardian tentang Snowden Difilmkan)
Tahun ini, penyelenggaraan Nobel Alternatif sudah memasuki tahun ke-18. Aktivis hak asasi manusia asal Indonesia, Munir, meraih penghargaan ini pada 2000.
Selama 18 tahun penyelenggaraannya, pemenang penghargaan ini selalu diumumkan di ruang pers Kementerian Luar Negeri Swedia di Stockholm. Namun, daftar pemenang pada tahun ini bocor sehari sebelum pengumuman. Ketika Menteri Luar Negeri Swedia Carl Bildt mendapat informasi bahwa salah satu pemenangnya adalah Edward Snowden, ia menolak memberikan izin penyelenggaraan acara di gedung kementeriannya.
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
Sidang MU PBB ke-69 Dibuka
Tren Pengaturan Internet di Asia Mengkhawatirkan
Tim Palang Merah Diserang Keluarga Pasien Ebola
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya