Para demonstran Pakistan berkumpul di jalanan ketika polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka di Islamabad, Pakistan, Ahad 31 Agustus 2014. AP/Anjum Naveed
TEMPO.CO, Islamabad - Kericuhan akibat demonstran anti-pemerintah Pakistan semakin meluas. Pada Senin, 1 September 2014 , mereka menyerbu kantor pusat televisi nasional (PTV) di ibu kota Islambad. Setelah hari sebelumnya berusaha masuk ke Kantor Perdana Menteri Nawaz Sharif. (Baca: Tuntut PM Mundur, Tiga Demonstran Pakistan Tewas)
Mengutip laporan BBC kemarin, sebuah rekaman dari PTV menunjukkan sejumlah orang memaksa masuk ke dalam gedung saat siaran berlangsung. Akibatnya, saluran televisi ini terpaksa menghentikan siaran.
Para pengunjuk rasa yang setia pada partai oposisi Tehreek-e-Insaf (PTI) dan Pakistan Awami Tehreek (PAT) terus menuntut PM Nawaz mundur dari jabatannya karena dianggap melakukan korupsi dan mencurangi pemilu.
Pada Ahad malam, 31 Agustus 2014, waktu setempat, demonstran sempat menggunakan truk untuk mendobrak pagar luar gedung parlemen, meskipun bangunan itu dijaga oleh tentara. Mereka juga menyerang kendaraan dan memblokir jalan dengan membakar truk kontainer. (Baca: Polisi Pakistan Pakai Gas Air Mata Kedaluwarsa)
Polisi anti-huru-hara akhirnya terpaksa mundur dari jalan utama di depan gedung parlemen, Constitution Avenue. Bentrokan ini kemudian menewaskan tiga demonstran dan melukai ratusan lainnya, termasuk polisi.