Seorang warga kawasan kumuh West Point menunggu giliran mendapatkan bantuan makanan setelah pemerintah mengkarantina wilayahnya karena virus ebola di Monrovia, Liberia (21/8). John Moore/Getty Images
TEMPO.CO, Kinshasa - Menteri Kesehatan Afrika Tengah Felix Kabange Numbi mengkonfirmasi dua kematian akibat wabah ebola di Republik Demokratik Kongo pada Ahad, 24 Agustus 2014. Konfirmasi ini diperkuat dengan adanya dua dari delapan sampel positif ebola yang ditemukan di Provinsi Ekuator
Numbi juga mengatakan bahwa para pejabat Kongo percaya ebola telah menginfeksi 11 orang lainnya dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit. Adapun 80 kasus lainnya masih ditelusuri.
"Saya menyatakan bahwa epidemi ebola telah tersebar di wilayah Djera dan Boende di Provinsi Ekuator," kata Numbi, seperti dilaporkan Al Jazeera, Ahad, 24 Agustus 2014.
Namun, Numbi mengatakan bahwa ebola yang tersebar di wilayah itu tidak ada kaitannya dengan kasus di Afrika Barat. Sebab, salah satu korban tewas adalah warga asal Sudan dan lainnya campuran dari Sudan dan Zaire. (Baca: Begini Strategi Uganda untuk Cegah Ebola)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan ebola di Kongo tidak ada kaitannya dengan penyebaran yang terjadi di Afrika Barat. Namun, juru bicara wHO Gregory Hartl mengatakan bahwa kemungkinan itu masih bisa terjadi.
Wabah ebola pertama kali ditemukan di Sungai Ebola, Kongo, pada 1976 silam. Kongo pernah dilanda ebola sebanyak tujuh kali sebelumnya. Namun, dua kasus kematian ini adalah yang pertama setelah sekian lama.
Di negara Afrika Barat, sebanyak 2.615 orang positif terinfeksi ebola dan 1427 di antaranya tewas. Sierra Leone adalah negara dengan jumlah kematian tertinggi, yaitu 910 kasus dan 392 kematian.
Bank Mandiri Imbau Nasabah Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian
32 menit lalu
Bank Mandiri Imbau Nasabah Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian
Bank Mandiri mengimbau kepada para nasabah untuk mewaspadai kejahatan pembobolan rekening dengan modus penipuan berkedok undian berhadiah yang mengatasnamakan Bank Mandiri.