TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Kepolisian Malaysia menahan seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun karena diduga mencoba memperkosa ibunya. Wakil Kepala Kepolisian Kota Cheras, Khairi Ahrasa, mengatakan insiden tersebut diduga terjadi ketika sang ibu, 44 tahun, yang bekerja sebagai pelayan di tempat hiburan, pulang ke rumah dalam keadaan mabuk.
Ia mengatakan wanita itu mengaku tak sadar salah masuk ke kamar anaknya. Beberapa jam kemudian, saat terbangun, ia menemukan anaknya dalam kondisi tanpa busana di atas tubuhnya.
Menurut Khairi, sang ibu kemudian mendorong remaja itu dan memukulnya sebelum mengeluhkan apa yang baru saja dialaminya itu kepada tetangganya. Sang tetangga kemudian menyarankannya melapor kepada polisi.
Dari penyelidikan awal, kata dia, anak itu mengaku tengah menonton materi pornografi melalui ponselnya beberapa saat sebelum kejadian. "Sang adik juga berada di ruangan yang sama," kata Khairi.
Polisi segera mencokok sang remaja, sementara ibunya dirujuk ke Rumah Sakit Universitas Kebangsaan Malaysia untuk pembuatan visum. Nama sang ibu dan anak lelakinya dirahasiakan. Menurut harian Singapura, The Straits Times, kasus ini sedang diselidiki berdasarkan Pasal 376A KUHP tentang inses.
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.