Warga Liberia Masih Menganggap Wabah Ebola Hoax  

Reporter

Selasa, 19 Agustus 2014 08:54 WIB

Jenazah seorang pria yang diduga tewas karena virus Ebola tergeletak di jalanan di Monrovia, Liberia, 5 Agustus, 2014. Warga tidak berani menyentuhnya meski telah ada himbauan dari pemerintah untuk tidak meninggalkan mayat korban Ebola di jalanan. AP/Abbas Dulleh

TEMPO.CO, Monrovia - Wabah ebola di Afrika Barat adalah yang paling mematikan di dunia. Wabah ini mulai menyebar dari Guinea ke Sierra Leone, Nigeria, dan Liberia. Hingga saat ini sudah 1.145 orang meninggal akibat ebola.

Namun, ternyata banyak warga Liberia yang tidak percaya dengan wabah ebola di negaranya. Padalah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 1.310 warga di Liberia yang dipastikan terinfeksi virus ebola dan 154 di antaranya meninggal.

"Beberapa warga tidak percaya (ebola). Namun, semakin banyak orang yang sakit dan situasi yang memburuk, mereka pelan-pelan mulai percaya. Mereka hanya tidak tahu bagaimana cara menghadapinya," kata relawan dari Medecins Sans Frontieres (MSF), Lindis Hurum, kepada BBC News, Selasa, 19 Agustus 2014.

Hurum menjelaskan ketidakpercayaan mereka akhirnya memicu aksi protes dan kerusuhan. Sabtu lalu, sejumlah orang mendatangi pusat kesehatan di Monrovia. Mereka merusak sejumlah barang dan mencuri obat-obatan.

"Akibat dari kerusuhan itu, 17 dari 37 pasien karantina kabur. Kami akan melakukan pelacakan," kata Menteri Infornasi Lewsi Brown. (Baca: Takut Ebola, Restoran Korea Tolak Tamu Afrika)

John Moore, seorang fotografer dari Getty Images yang berada di dekat pusat kesehatan di Monrovia, juga menjelaskan bahwa masih banyak warga Liberia yang menganggap ebola sebagai berita hoax. Kepada media NPR, Moore mengaku menyaksikan saat warga memaksa pasien keluar dari pusat kesehatan.

"Mereka mendatangi pusat karantina dan membuka paksa pintu, lalu mengeluarkan pasien. Mereka menduga ebola adalah tipuan dari pemerintah Liberia untuk mendapatkan uang," kata Moore. (Baca: WHO: Korban Tewas Virus Ebola Tembus 1.000 Orang)

RINDU P. HESTYA | BBN NEWS | NPR

Berita Lain:
Wilayah Kekuasaan ISIS Sudah Seluas Inggris
Mengapa ISIS Lebih Hebat dari Al-Qaeda?
Pasukan Kurdi Rebut Bendungan Mosul dari ISIS


Berita terkait

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

26 detik lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

2 menit lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

12 menit lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Berperan Sebagai Anggota Boy Band, Nicholas Galitzine Terinpirasi BTS hingga Backstreet Boys

16 menit lalu

Berperan Sebagai Anggota Boy Band, Nicholas Galitzine Terinpirasi BTS hingga Backstreet Boys

Bagi Nicholas Galitzine tantangan dalam film The Idea of You adalah saat harus tampil di atas panggung

Baca Selengkapnya

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

19 menit lalu

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

Sebelumnya penerima beasiswa LPDP baru bisa membawa keluarga pada tahun ke dua.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

20 menit lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Kasus di Bea Cukai: setelah Denda Sepatu Adidas, kini Tas Hermes Dirobek

21 menit lalu

Kasus di Bea Cukai: setelah Denda Sepatu Adidas, kini Tas Hermes Dirobek

Tak terima harus membayar bea masuk sebesar itu, pasangan WNI secara dramatis memilih merobek tas Hermes itu di depan petugas Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

23 menit lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

29 menit lalu

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

Sidang pemeriksaan pendahuluan gugatan PDIP terkait dugaan perbuatan melawan hukum oleh KPU telah gelar pukul 10.00 WIB, Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Timnas Indonesia U-23 Vs Irak, Tanggapan STY hingga Peluang Olimpiade

29 menit lalu

Serba-serbi Timnas Indonesia U-23 Vs Irak, Tanggapan STY hingga Peluang Olimpiade

Timnas Indonesia U-23 kalah dari Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya