Peretas Rusia Bobol Jutaan E-mail dan Situs

Reporter

Rabu, 6 Agustus 2014 10:49 WIB

Ilustrasi kejahatan internet

TEMPO.CO, Jakarta - Satu kelompok peretas asal Rusia telah meretas 1,2 juta username dan password milik lebih dari 500 juta alamat e-mail. Tak hanya itu, kelompok ini juga telah membajak lebih dari 420 ribu situs. Situs yang dibajak itu kebanyakan milik perusahaan industri di seluruh dunia.

Praktek peretasan e-mail dan pembajakan situs ini diungkap oleh perusahaan Hold Security, seperti dilansir New York Times, 5 Agustus 2014. Di situs perusahaannya, Hold Security menyediakan jasa perlindungan informasi dan penyelidikan informasi untuk kepentingan pebisnis.

Untuk memverifikasi temuan Hold Security yang dinilai fantastis itu, New York Times sampai-sampai meminta bantuan satu ahli keamanan informasi yang tidak berafiliasi dengan Hold Security untuk memverifikasi temuan itu. Ahli itu menyatakan temuan itu otentik.

"Peretas tidak hanya mentargetkan perusahaan di Amerika Serikat saja, tetapi juga sejumlah situs yang mereka peroleh, mulai dari perusahaan-perusahaan besar yang ada dalam daftar Fortune 500 hingga situs perusahaan-perusahaan kecil. Sebagian besar situs itu masih rentan untuk diretas," kata Alex Holden, pendiri dan Kepala Keamanan Informasi Hold Security.

BBC melansir temuan Hold Security sebagai pelanggaran data terbesar selama ini. Tidak hanya perusahaan besar yang menjadi target peretasan mereka, tetapi setiap situs yang dibuka oleh korban juga menjadi target peretasan. Hanya saja Hold Security tidak mempublikasi nama-nama korban yang diretas oleh kelompok peretas asal Rusia itu.

Para peretas kemudian menggunakan informasi yang dicuri sebagai spam di jaringan media sosial seperti Twitter dan mendapatkan komisi dari pekerjaan mereka.

Sebelumnya, Hold Security juga telah melaporkan kasus peretasan pada Adobe dan Target. Perusahaan ini mengklaim butuh waktu lebih dari tujuh bulan untuk penelitian dan mengetahui kegiatan pembajakan ini.

Praktek peretasan e-mail dan situs ditujukan untuk menyerang pemilik e-mail, sosial media dan situs-situs lain dengan mengirim spam kepada korban dan meng-install sistem berbahaya kepada situs milik korban.

BBC | NEW YORK TIMES | VIQIANSAH DENNIS

Baca juga:
Polisi Tolak Laporan Fadli Zon Soal Ketua KPU
Migrasi Golkar Tinggalkan Ical Tunggu Putusan MK
Cemburu, Wanita Ini Potong Payudara Rivalnya
Sidang MK, Prabowo Bakal Pidato Soal Kecurangan







Advertising
Advertising

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya