TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Malaysia Airlines MH17 dinyatakan jatuh di perbatasan Ukraina-Rusia pada Jumat dinihari tadi, 18 Juli 2014. Hingga kini masih belum diketahui persis penyebab jatuhnya pesawat komersial yang membawa 295 orang tersebut. Namun sejumlah analis militer menduga jatuhnya pesawat itu karena ditembak menggunakan sistem misil Buk M2. (Baca: Igor Strelkov, Milisi yang Tertawa Saat MH17 Jatuh)
Dilansir Guardian, Jumat, 18 Juli 2014, analis militer Rusia dari Royal United Services Institute, Igor Sutyagin, memprediksi bahwa jenis misil yang digunakan untuk menjatuhkan MH17 adalah sistem peluru kendali (rudal) jenis Buk. Misil tersebut merupakan sistem peluncur misil yang ditempatkan menggunakan kendaraan darat. (Baca: Malaysia Airlines Bisa Bangkrut?)
Senjata anti-serangan udara itu pun merupakan pengembangan teknologi militer oleh Uni Soviet. Meski Uni Soviet telah runtuh, Republik Federasi Rusia memutuskan untuk tetap melanjutkan pengembangan dari sistem misil tersebut untuk pertahanan Angkatan Darat. Hal itu karena kemampuan dan daya jelajah sistem Buk yang bisa diandalkan. (Baca: Penumpang MH17 Punya Firasat Bakal Celaka)
Misil Buk itu didesain untuk mengantisipasi pesawat tempur musuh, pesawat non-tempur, hingga persenjataan udara seperti rudal atau roket. Bahkan Buk juga dirancang untuk melumpuhkan serangan menggunakan Smart Bomb yang mampu memuntahkan ratusan bom saat ditembakkan. Buk sendiri dirancang mampu menghancurkan sasaran dengan tepat pada radius hingga 20 kilometer.
Sistem itu juga dilengkapi dengan radar canggih yang mampu mengunci musuh sehingga tingkat presisi terhadap sasarannya tepat. Bahkan Buk generasi M2, satu tingkat di bawah versi M3 yang paling canggih, diklaim mampu menembakkan 24 target sekaligus dari arah yang berlawanan.
Buk juga memiliki daya jelajah hingga 500 kilometer dari lokasi peluncuran. Jarak tersebut masuk dalam kategori menengah sehingga biasa digunakan untuk pertempuran darat. Tiap satu kendaraan Buk memiliki empat rudal yang siap diluncurkan. Tiap rudal itu memiliki hulu ledak seberat 180 kilogram.
Kecanggihan sistem rudal Buk itu membuat North Atlantic Treaty Organization alias NATO harus mengembangkan persenjataan serupa. Mereka pun membuat sistem Grizzly dengan seri terbaru yang diberi nama SA-17. Kemampuannya pun hampir sama dengan Buk M2 milik tentara Rusia.
GUARDIAN | ARMY RECOGNITION| DIMAS SIREGAR
Topik terhangat:
MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Tragedi JIS | Hasil Pilpres 2014
Berita terpopuler lainnya:
Percakapan Pemberontak Usai Tembak Jatuh MH17
Majelis Pakar PPP Serukan Tinggalkan Prabowo-Hatta
Pamer Busana Muslimah, Syahrini Dirisak Netizen
Berita terkait
KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT
19 hari lalu
KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.
Baca SelengkapnyaSelandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787
50 hari lalu
Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.
Baca SelengkapnyaKronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang
54 hari lalu
KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.
Baca SelengkapnyaHilangnya Pesawat MH370, Misteri Penerbangan Terbesar di Dunia
54 hari lalu
Pesawat MH370 itu hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014 dan hingga kini jejaknya belum terlacak.
Baca SelengkapnyaMH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu
56 hari lalu
Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.
Baca SelengkapnyaMH370 Hilang Misterius, Perusahaan AS Klaim Bisa Temukan Lokasi Pesawat Jatuh
57 hari lalu
MH370 hilang tanpa jejak. Pemerintah Malaysia menyatakan akan mencari lagi pesawat ini jika ada bukti baru.
Baca Selengkapnya10 Tahun Pesawat Malaysia Airlines MH370 Hilang, Berikut Kilas Balik Tragedi 239 Penumpang Tak Pernah Ditemukan
58 hari lalu
Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang pada 8 Maret 2014. Sebanyak lokasi dan 239 penumpang sampai sekarang belum ditemukan.
Baca Selengkapnya10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi
59 hari lalu
Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu
Baca SelengkapnyaBawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua
5 Februari 2024
Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah
Baca SelengkapnyaPesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas
22 Januari 2024
Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.
Baca Selengkapnya