Seorang tentara Israel tidur diatas tank saat berjaga di perbatasan Israel-Gaza (11/7). Sudah lebih dari 85 orang tewas, termasuk puluhan warga sipil, sejak Israel memulai serangan hari Selasa lalu. AP/Lefteris Pitarakis
TEMPO.CO, Gaza – Serangan Israel telah menewaskan empat anak laki-laki di pantai Gaza pada Rabu, 16 Juli 2014. Insiden yang diklaim sebagai tidak sengaja ini terjadi ketika kapal perang Israel yang berada di lepas pantai Mediterania menembakkan rudalnya.
Kepada Reuters, Ashraf al Qidra dari Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan empat anak laki-laki--dua orang berusia 10 tahun dan dua lainnya masing-masing berusia 9 dan 11 tahun--yang berasal dari satu keluarga ini tewas. Insiden itu juga melukai seorang anak lainnya. (Baca: Anak-anak di Gaza Trauma Berat)
Militer Israel menyatakan jatuhnya korban sipil ini merupakan insiden tidak sengaja dan tragis. Mereka sedang menyelidiki apa yang terjadi. “Berdasarkan hasil awal penyelidikan, target dari serangan ini sesungguhnya adalah operasi teroris Hamas,” kata Israel dalam sebuah pernyataan. (Baca: Roket Nyasar di Mesir, Delapan Tewas)
Memang Presiden Israel Benjamin Netanyahu sejak semula mengatakan bahwa angkatan bersenjata Israel mencoba untuk menghindari korban sipil, meski kenyataannya mayoritas korban merupakan warga sipil.
Konflik Israel dan Hamas yang menguasai Jalur Gaza semakin memanas dalam lebih dari sepekan terakhir setelah ditemukannya jasad tiga remaja Israel yang disusul kasus pembunuhan dan pembakaran terhadap seorang remaja Palestina. Serangan roket Hamas ke Israel dibalas dengan serangan udara yang mengorbankan lebih dari 200 orang di Jalur Gaza dan satu warga Israel.