LSM Desak Aturan Main Komisi HAM ASEAN Direvisi  

Reporter

Rabu, 16 Juli 2014 20:33 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 25 lembaga swadaya masyarakat se-Asia Tenggara mengajukan rekomendasi amandemen Term of Reference ASEAN Inter-governmental Commission on Human Rights (AICHR) atau Komisi Hak Asasi Manusia ASEAN. Rekomendasi ini disampaikan kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk dibahas dua pekan lagi dalam pertemuan menteri ASEAN (ASEAN Ministers Meeting).

Daniel Awigra, project manager Human Rights Working Group, salah satu LSM yang mengajukan rekomendasi, mengatakan Indonesia diharap dapat menjadi promotor hak asasi manusia di tingkat ASEAN. Sebab, Indonesia dianggap sudah berhasil menerapkan demokrasi. (Baca: Laut Cina Selatan Jadi Isu Panas di KTT ASEAN)

Negara-negara kawasan Asia Tenggara juga dipandang siap menerima ini. "Kami menyayangkan Thailand dikudeta. Tapi negara seperti Filipina dan Myanmar juga sudah mulai demokratis," katanya dalam konferensi pers, Rabu, 16 Juli 2014.

Meski dia mengakui masa lalu bangsa ini tidak bersih dari pelanggaran HAM, Indonesia dianggap tetap punya posisi tawar di antara negara ASEAN. "Memang mustahil ngomong HAM kalau kembali ke 10 tahun lalu. Tapi itu tidak ada selesainya. Indonesia terlalu luas."

Mandat AICHR yang saat ini perlu diperkuat, menurut Daniel, adalah fungsi perlindungan. Sejak didirikan, AICHR masih pada tahap promosi HAM lewat pendidikan dan capacity building. Meski munculnya diskusi HAM yang sebelumnya tabu itu juga patut dianggap sebagai kemajuan, kalangan sipil ingin komisi HAM ASEAN lebih bergigi.

"Mandat harus diperkuat agar AICHR bisa menerima surat keluhan dan meresponsnya." Mereka ingin ada kelompok kerja independen yang terdiri dari perwakilan AICHR, pemerintah, masyarakat sipil, dan ahli. Kalangan LSM ini berharap Asia Tenggara bisa punya pengadilan HAM seperti kawasan Eropa dan Afrika.

Daniel menyebut rekomendasi mereka telah dibawa ke Kementerian Luar Negeri dan disampaikan kepada Menlu Marty Natalegawa. "Kami senang Pak Marty janji bawa rekomendasi ini ke AMM (pertemuan menteri ASEAN)." Namun ia mengaku belum puas. "Kami menyayangkan ia ngomong mungkin enggak akan secara radikal bisa mengubah isi TOR. Alasannya, lebih baik implementasi. Daripada nanti ketika dibahas bukannya memperkuat (TOR), malah memperlemah."

Padahal saat ini pengawasan kasus pelanggaran HAM di ASEAN, kata Daniel, masih terganjal alasan non-intervensi dan faktor kedaulatan antarnegara di kawasan tersebut. "Ada pembunuhan di tetangganya dibiarkan karena alasan non-interference." Paling banter, komisi hanya memiliki mandat mengumpulkan informasi.

Apalagi menjelang berlakunya Komunitas ASEAN 2015, pelanggaran HAM semakin rawan terjadi. Misalnya, pembangunan jalan tol atau rel yang menggusur lahan warga rawan pengabaian hak rakyat miskin. Sedangkan catatan pelanggaran HAM sekarang saja bertambah panjang. Masih terjadi kasus penghilangan paksa aktivis HAM di Laos, jurnalis di Filipina, dan blogger di Vietnam.

ATMI PERTIWI

Baca juga:
Syarief Hasan Tak Hadiri Koalisi Merah Putih
|
Senyawa dalam Ganja Bisa Redam Tumor
Ahok Rogoh Kocek Rp 4 Miliar untuk Bantu Warga
Dilaporkan ke Mabes Polri, Jakarta Post Santai

Berita terkait

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

11 jam lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

14 jam lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

7 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

11 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

12 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

12 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

17 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

20 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

27 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

29 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya