Warga Palestina berusaha memanjat pagar agar bisa memasuki wilayah Mesir di perbatasan dekat Jalur Gaza di Rafah, 10 Juli 2014. Otoritas Mesir memperbolehkan warga Palestina yang terluka melintas untuk bisa berobat di RS Mesir. AP/Eyad Baba
TEMPO.CO, Tel Aviv - Kedutaan Besar Australia di Tel Aviv, Israel, memerintahkan warga Australia di Gaza untuk segera meninggalkan lokasi konflik itu. Pihak kedutaan khawatir atas kekerasan yang terus meningkat di wilayah itu.
Dikutip dari The Guardian, Sabtu, 12 Juli 2014, Kedutaan Australia sedang mengatur kepindahan warga Australia dari Gaza. Pemerintah federal meminta warga Australia yang ingin meninggalkan Gaza untuk segera menghubungi Departemen Luar Negeri dan Perdagangan supaya prosesnya lebih cepat.
Perintah itu datang dari Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop. Dalam sebuah pernyataan, Bishop menjelaskan bahwa dia sangat khawatir dan peduli atas situasi yang memburuk di wilayah Israel dan Palestina.
"Perseteruan kedua belah pihak telah berakibat pada kematian warga sipil. Saya meminta semua pihak mengendalikan diri dan melakukan sesuatu yang perlu untuk menghindarkan kekerasan lebih lanjut," kata Bishop.
Militer Israel juga telah memerintahkan warga di Jalur Gaza Utara agar segera meninggalkan wilayah tersebut. Sebab, mereka berencana melakukan serangan di daerah itu "dengan kekuatan penuh selama 24 jam untuk membalas serangan Hamas". (Baca: Militer Israel Minta Warga Gaza Segera Pindah)