Ada Jam Malam, Muslim Myanmar Tenang Beribadah  

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Jumat, 4 Juli 2014 17:10 WIB

Warga lokal membersihkan puing-puing bangunan setelah terjadi kekerasan dan pembakaran di Htan, desa Kantbalu, Myanmar (26/8). Masa Buddha membakar hampir dua lusin bangunan milik muslim. AP/Khin Maung Win

TEMPO.CO, Yangon - Umat muslim di kota terbesar kedua di Myanmar sudah dapat kembali beribadah dengan tenang pada Jumat pagi setelah jam malam diterapkan di Mandalay. Sebelumnya, wilayah tersebut dilanda kerusuhan dan kekerasan selama dua malam oleh kelompok Budha radikal. (Baca: Konflik Umat Islam-Buddha di Myanmar, 2 Tewas)

Pihak berwenang Myanmar memberlakukan jam malam mulai Kamis, 3 Juli 2014, setelah terjadi kekerasan terhadap minoritas muslim yang menyebabkan dua orang tewas dan 14 lainnya terluka. Peristiwa tersebut menimbulkan kekhawatiran akan memicu kekerasan etnis yang sudah melanda negara itu selama dua tahun terakhir. (Baca juga: Umat Buddha Serang Muslim di Myanmar)

Pemerintah daerah Mandalay memuat rincian serangan dalam situs resmi mereka pada hari ini. Rincian tersebut memaparkan identifikasi kematian untuk pertama kalinya dan mencatat bahwa kelompok yang terdiri atas 50 orang, termasuk 20 biksu Budha, terlibat dalam peristiwa tersebut. Kepala Kementerian Regional Mandalay Ye Myint mengatakan setidaknya empat orang yang terlibat kerusuhan sudah ditangkap.

Situasi sudah mulai tenang, pemilik toko muslim membuka kembali tempat usaha mereka yang sebelumnya diserang massa Budha dengan batu. "Saat ini kami sudah bisa mengatakan kami sudah bisa beribadah dengan damai dan sudah bisa tidur dengan nyenyak," kata Tin Aung, seorang warga muslim di Mandalay, seperti dilansir Associated Press, Jumat, 4 Juli 2014.

Dia dan warga lain mempertanyakan mengapa pemerintah butuh waktu dua hari untuk meredam massa yang melakukan perusakan terhadap sebuah masjid dan beberapa toko serta membakar mobil. "Jika pemerintah mengambil tindakan cepat dan segera, kerusakan dan jatuhnya korban tewas bisa dicegah," kata A Mar Ni, warga lokal lainnya.

<!--more-->

Myanmar adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Budha. Umat muslim di Myanmar hanya 4 persen dari total penduduk 60 juta jiwa. Negara itu terus dilanda kekerasan sejak 2012. Hingga kini dilaporkan ada 280 orang tewas dan 140 ribu lainnya kehilangan tempat tinggal. Kebanyakan para korban adalah muslim yang diserang oleh kelompok militan Budha. Sebagian besar muslim yang diserang berada di negara bagian Rakhine barat.

Kerusuhan yang terjadi pekan ini adalah kasus pertama yang terjadi di Mandalay, pusat penting pembelajaran budaya Budha serta umat muslim dan Budha dapat hidup damai secara berdampingan.

Dalam sebuah wawancara dengan Radio Free Asia yang disiarkan Kamis malam, Aung San Suu Kyi, pemimpin posisi Liga Nasional untuk Demokrasi, mengatakan kekerasan di Mandalay bisa meningkat jika pemerintah tidak mengambil tindakan tegas. "Kecuali pemerintah serius menjaga supremasi hukum. Sebab, jika tidak, kekerasan akan tumbuh," katanya.

Dalam pidatonya yang disiarkan melalui radio pada Kamis kemarin, Presiden Myanmar Thein Sein menyerukan stabilitas sebagai negara transisi menuju demokrasi dari setengah abad kekuasaan militer, tapi tidak menyebutkan secara khusus pada peristiwa Mandalay. "Untuk keberhasilan reformasi, saya ingin meminta seluruh warga menghindari bujukan atau dorongan yang menghasut kebencian terhadap sesama warga negara," ujar Thein Sein.

Sekretaris Pusat Pemuda Muslim Myanmar Khin Maung Oo menuturkan kerusuhan terjadi pada Selasa malam setelah beredar informasi muslim pemilik kedai teh memperkosa wanita Budha. Kementerian Informasi Myanmar memberikan pernyataan bahwa pemilik kedai teh telah didakwa atas kasus pemerkosaan.

AP | ROSALINA



Berita Terpopuler
#AkhirnyaMilihJokowi Jadi Trending Topic Dunia
Mega Soal Rustri ke Prabowo: Apa yang Kau Cari?
Penjelasan Soal Tunggakan Gaji Perusahaan Prabowo
Bintang Persib Tertipu Cewek Fiktif Rp 3,5 Miliar

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya