TEMPO.CO, Khartoum - Meriam Yahia Ibrahim Ishag, wanita Sudan berusia 27 tahun yang terancam hukuman gantung karena murtad, akhirnya dibebaskan. Kasus Meriam sebelumnya membetot perhatian dunia internasional terkait kebebasan menganut keyakinan di Sudan.
Menurut pengacaranya, ia dibebaskan dari hukuman mati setelah pengadilan banding membatalkan kasusnya. Menurut kantor berita Sudan, Suna, dia akan segera berkumpul dengan keluarganya beberapa hari mendatang.
Meriam menikah dengan seorang pria Kristen, hal yang tak dibenarkan di bawah hukum syariah. Ia terancam hukuman gantung setelah menolak untuk meninggalkan suaminya.
Hukuman mati untuk Meriam, yang melahirkan seorang anak perempuan di penjara, diputuskan tidak lama setelah dia dinyatakan bersalah. Kasus ini memicu kemarahan internasional.
Lahir dari ayah muslim, Meriam dibesarkan sebagai seorang Kristen Ortodoks. Namun, pihak berwenang menganggap dia seorang muslim. Meriam menikah dengan Wani, seorang Kristen, pada tahun 2011. Dia dipenjara sejak Februari.
Mayoritas penduduk Sudan beragama Islam. Hukum syariah telah berlaku di sana sejak tahun 1980-an.
AP | INDAH P
Berita terkait
Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan
21 Juni 2017
Sudan sepakat menerima permintaah Yaman.
Baca SelengkapnyaAmnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk
1 April 2017
PBB mengkategorikan pembakaran rumah penduduk sebagai genosida.
Baca SelengkapnyaTNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan
27 Februari 2017
Festival tersebut bertujuan menghibur para pelaksana misi perdamaian di Sudan di sela kegiatan rutin.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan
21 Februari 2017
Wakil Menlu Abdurrahman Fachir memastikan polisi RI yang dituduh menyelundupkan senjata di Sudan akan dipulangkan.
Baca SelengkapnyaPerampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan
5 Februari 2017
Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.
Baca SelengkapnyaKeamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB
13 Januari 2017
Menurut Menteri Pertahanan Kuol Manyang Juuk, Sudan Selatan memang sudah tak perlu lagi pasukan PBB untuk melindungi pasukan regi
Baca SelengkapnyaTanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa
21 Juni 2016
Para mahasiswa itu dicokok saat berlangsung kerusuhan di Univeritas Khartum yang melibatkan mahasiswa dan pasukan keamanan.
Baca SelengkapnyaPBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan
12 Maret 2016
Pemerintah Sudan Selatan menolak militernya menjadikan warga sipil sasaran serangan, namun berjanji akan melakukan invstigasi.
Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat
7 November 2015
Bayi perempuan itu ditemukan ketika pasukan keamanan dan wartawan tengah berusaha mencari kotak hitam
Baca SelengkapnyaKecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas
4 November 2015
Cuaca buruk menyulitkan petugas mencari korban lainnya.